Menelusuri Rahasia di Balik Tenun Lombok yang Bikin Pangling di Hari Kartini 2025

Jumat 18-04-2025,22:48 WIB
Reporter : Marieska Virdhani
Editor : Marieska Virdhani

LOMBOK, DISWAY.ID - Hari Kartini 2025 jadi momen pas buat tampil beda dan lebih bermakna.

Nggak harus selalu kebaya klasik—sekarang makin banyak yang memilih tampil dengan sentuhan lokal yang kuat, salah satunya lewat kain tenun khas Lombok.

Kain tradisional yang juga dikenal sebagai tenun Sasak ini bukan cuma memikat mata, tapi juga menyimpan filosofi dan cerita budaya yang dalam.

Dari proses pembuatannya yang penuh makna, hingga desainnya yang sarat simbol, semua bikin tenun Lombok makin layak jadi andalan di momen spesial seperti Hari Kartini.

BACA JUGA:Bansos Lansia Tahap II di Sumbawa Barat Kapan Cair? Cek Pakai NIK KTP

Ciri Khas Tenun Lombok

Dikutip dari laman resmi Kemenparekraf, tenun Lombok terbagi jadi dua jenis utama: tenun songket dan tenun ikat.

Tenun songket tampil mewah dengan benang katun warna-warni, bahkan sering dipadukan dengan benang perak atau emas.

Cocok untuk kamu yang ingin tampil glamor tapi tetap etnik.

Tenun ikat tampil lebih sederhana, tapi justru itu daya tariknya.

Dibuat dengan teknik ikat celup, motifnya muncul dari proses pengikatan dan pencelupan berulang.

Hasilnya: kain yang punya dua sisi bermotif simetris dan unik di tiap helainya.

Motifnya pun penuh cerita.

BACA JUGA:Anindya Bakrie Targetkan Hubungan Dagang RI-Saudi Tembus 27 Miliar Dolar AS

Sebelum Islam masuk ke Lombok, tenun Sasak banyak memakai bentuk makhluk hidup seperti manusia, binatang, dan tumbuhan—cerminan dari kepercayaan animisme dan dinamisme.

Namun setelah Islam masuk, motif makhluk hidup mulai digantikan dengan bentuk geometris, tumbuhan, dan sulur alami.

Kategori :