“Kalau yang muda sudah memberikan perhatian, masa depan kita cerah,” kata Miq Iqbal.
BACA JUGA:Gak Berkutik, Samurai Hajar Garuda 3-0 Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026
Peringatan Hari Laut Dunia dan Hari Segitiga Karang bukan sekadar seremoni.
Di Pandanan, momentum ini dimanfaatkan untuk memperkuat kolaborasi semua pihak dalam menjaga warisan laut yang tidak hanya milik NTB, tetapi juga dunia.
Gubernur Iqbal mengingatkan bahwa laut tidak mengenal batas negara.
Apa pun yang terjadi di kawasan ini berdampak global, dari perubahan iklim hingga krisis biodiversitas.
“Laut adalah milik semua umat manusia. Menjaga kelestariannya adalah kontribusi kita bagi dunia yang lebih baik.”
Dengan ekosistem laut yang masih sangat alami, Taman Laut Pandanan punya potensi besar untuk menjadi primadona wisata bawah laut seperti snorkeling dan diving.
BACA JUGA:Gak Berkutik, Samurai Hajar Garuda 3-0 Babak Pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026
Namun, daya tariknya tidak berhenti di situ. Kawasan ini juga cocok untuk:
Bird watching (pengamatan burung migran)
Geowisata (menelusuri situs vulkanik purba)
Wisata edukatif berbasis konservasi
Wisata budaya dengan kearifan lokal pesisir
Kombinasi potensi ini menjadikan Pandanan sebagai contoh nyata destinasi wisata masa depan—yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga menyentuh hati dan menumbuhkan kesadaran lingkungan.
Taman Laut Pandanan terletak di kawasan strategis Lombok Utara, yang mudah diakses dari destinasi populer seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Senggigi.