Sampah Menggunung di NTB, Pemerintah Buka-bukaan Solusi Jangka Panjang

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal memimpin rapat koordinasi bersama Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, Asisten II Setda Kota Mataram, serta sejumlah kepala OPD terkait. Rapat dilangsungkan pada Senin, 5 Mei 2025, di ruang kerja Gubernur NTB.--Pemprov NTB
NTB, DISWAY.ID - Permasalahan darurat sampah yang tengah melanda Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Penumpukan sampah terjadi akibat kapasitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Kebon Kongok yang sudah tidak mampu menampung limbah tambahan.
Menanggapi situasi tersebut, Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal memimpin rapat koordinasi bersama Bupati Lombok Barat H. Lalu Ahmad Zaini, Asisten II Setda Kota Mataram, serta sejumlah kepala OPD terkait. Rapat dilangsungkan pada Senin, 5 Mei 2025, di ruang kerja Gubernur NTB.
BACA JUGA:Bikin Merinding! “Kukira Teduh” Karya Pelajar NTB Tuai Pujian Berkat Isu Perempuan
Dalam pertemuan itu, disepakati langkah penanganan dalam tiga tahap: jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk solusi jangka pendek, Pemprov NTB telah menemukan lokasi baru sebagai Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang akan digunakan selama 3–4 bulan.
Lokasi ini disiapkan sembari menunggu penyelesaian proyek optimalisasi landfill-2 Zona 2B di TPA Kebon Kongok.
"Tadi untuk solusi jangka pendek, kita sudah sepakat. Kita menemukan lokasi baru tempat pembuangan sementara untuk tiga-empat bulan ke depan, sembari kita menyelesaikan landfill 2B. Begitu landfillnya selesai, yang di tempat baru akan dihentikan, dan kembali fokus ke landfill 2B," ujar Gubernur Iqbal dikutip dari laman resmi Pemprov NTB.
BACA JUGA:200 Moge Ducati Serbu Mandalika! Wisata NTB Naik Kelas
Sementara itu, untuk jangka menengah, Bupati Lombok Barat menyampaikan bahwa pihaknya tengah menguji coba teknologi pengolahan sampah ramah lingkungan.
Melalui kolaborasi dengan akademisi, uji coba ini mampu mengolah hingga 20 ton sampah per hari menjadi kompos dan pupuk cair organik.
Sisa sampah sekitar 30% akan tetap dibawa ke TPA.
“Alhamdulillah, saya sedang uji coba juga bersama akademisi, mengolah sampah 20 ton per hari bisa menghasilkan kompos dan pupuk cair organik,” jelas Bupati Zaini.
Pemerintah Kota Mataram yang diwakili Asisten II juga menyambut baik kesepakatan yang dihasilkan dalam rapat tersebut.
Pihaknya berharap agar permasalahan sampah di TPST Sandubaya juga segera teratasi.
Sumber: