Bukan Karena Daya Beli Turun, Ini Penyebab Utama Deflasi NTB Agustus 2025

Bukan Karena Daya Beli Turun, Ini Penyebab Utama Deflasi NTB Agustus 2025

Gedung KPW Bank Indonesia Provinsi NTB--YouTube KPw BI NTB

Mataram, DISWAY.ID – Bank Indonesia (BI) mencatat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengalami deflasi sebesar 0,41% pada Agustus 2025.

Penurunan harga sejumlah komoditas strategis seperti tomat, cabai rawit, ikan layang, hingga cumi-cumi menjadi faktor utama.

Badan Pusat Statistik (BPS) menegaskan, deflasi bulanan (month to month/mtm) ini dipicu oleh turunnya harga kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau, terutama karena masuknya musim panen raya hortikultura.

BACA JUGA:Kuasa Hukum Keluarga Brigadir Esco Desak Polisi Naikkan Kasus ke Penyidikan

Kepala Perwakilan BI NTB, Hario K. Pamungkas, mengatakan cuaca yang lebih baik juga mendorong peningkatan pasokan komoditas perikanan, sehingga harganya turun di pasaran.

“Daya beli masyarakat tetap terjaga. Hal ini ditunjukkan dengan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 113,33 pada Agustus 2025, lebih besar dari 100, yang menandakan optimisme masyarakat terhadap kondisi ekonomi,” jelasnya, Rabu, 03 September 2025.

BACA JUGA:Fakta Baru Kematian Brigadir Esco: Ayah Sebut Ada Bercak Darah dan Indikasi Eksekusi di Kamar

Menurut Hario, deflasi NTB tidak disebabkan oleh melemahnya daya beli, melainkan lebih pada faktor volatile food. 

Sementara itu, harga barang yang diatur pemerintah (administered price) dan inflasi inti (core inflation) masih stabil.

Ia juga menegaskan bahwa efisiensi anggaran pemerintah daerah tidak terlalu berpengaruh terhadap deflasi hingga kuartal III/2025.

BACA JUGA:Terungkap! Komunikasi Terakhir Brigadir Esco Sebelum Ditemukan Tewas

Secara keseluruhan, tingkat inflasi NTB disebut masih terkendali dalam rentang target inflasi nasional 2025.

Sumber: