Duh! 75% Warga Lombok Timur Nunggak Iuran BPJS, Bisa-bisa Gagal Berobat Gratis

Data terbaru menyebutkan bahwa sekitar 75 persen peserta mandiri menunggak pembayaran.--Dinas Kesehatan Provinsi Papua
LOMBOK TIMUR, DISWAY.ID - Masalah iuran BPJS Kesehatan kembali mencuat di Lombok Timur.
Data terbaru menyebutkan bahwa sekitar 75 persen peserta mandiri menunggak pembayaran.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama soal keberlanjutan akses layanan kesehatan bagi masyarakat.
Sekretaris Daerah Lombok Timur, HM Juaini Taofik, dalam rapat Forum Kemitraan di Kantor Bupati, mengungkapkan keprihatinan atas rendahnya kesadaran warga dalam membayar iuran.
“Dari total peserta mandiri sebanyak 290.346 orang, yang aktif hanya 74.402. Itu artinya, 215.944 peserta menunggak,” tegasnya dikutip dari laman resmi Pemkab Lombok Timur.
BACA JUGA:Rumah 2 Lantai Minimalis: Solusi Hunian Modern di Lahan Terbatas
Ia juga menyoroti beban yang harus ditanggung pemerintah daerah.
Berdasarkan regulasi yang berlaku, bila peserta mandiri menunggak dan kemudian jatuh sakit atau melahirkan, Pemda tetap harus menanggung biaya layanan tersebut.
Padahal, anggaran daerah terbatas dan kebutuhan pembangunan lainnya juga mendesak.
“Kalau masyarakat menunggak tapi tetap mengakses layanan, kita yang menanggung. Ini tidak fair,” kata Juaini.
BACA JUGA:11 Sapi Kurban Prabowo Subianto untuk NTB, Tahun Ini Lebih Banyak
Masalah tunggakan ini pun dinilai tidak hanya berdampak pada keuangan daerah, tapi juga berpotensi mengganggu kerja sama dengan fasilitas kesehatan.
Rumah sakit dan puskesmas, terutama yang bekerja sama dengan BPJS, bisa mengalami tekanan operasional karena pembayaran tertunda.
Ironisnya, sejumlah warga mengaku menunggak bukan karena tidak peduli, tapi karena faktor ekonomi.
Sumber: