Cegah Radikalisme, Polda NTB : Peran Tokoh Agama Krusial Cegah Radikalisme

Polda NTB Gelar Bersama Tokoh Agama Cegah Paham Radikalisme-Tangkapan Layar-tribratanews.ntb.polri.go.id
MATARAM, DISWAY.ID - Polda Nusa Tenggara Barat menggelar seminar Deradikalisasi BNPP Polda NTB Tahun 2025. Hal ini dilakukan guna mencegah paham radikalisme di kalangan masyarakat.
Acara yang berlangsung di Gedung Sasana Dharma, Polda NTB, pada Selasa 27 Mei 2025 ini, mengusung tema 'Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme dan Eksklusivisme bagi Pegawai Negeri di Lingkup Polri'.
Seminar ini juga melibatkan tokoh lintas agama, mulai dari perwakilan dari Buddha Teravada, Bimas Kristen Kemenag NTB, serta perwakilan dari BNPT dan Densus 88 AT.
BACA JUGA:Agus Buntung Ajukan Banding atas Vonis 10 Tahun, Pengacara Sebut Tidak Pertimbangkan Fakta Meringankan
Wakapolda NTB, Brigjen Pol. Hari Nugroho, menegaskan pentingnya kesadaran bersama baik itu pihak polisi maupun pemuka agama untuk bersama menolak faham radikal dan ekstrem.
Menurutnya, seminar ini menjadi langkah baik dalam menyatukan persepsi seluruh elemen masyarakat NTB terhadap ancaman ideologi radikal.
"NTB adalah daerah majemuk dengan keberagaman suku dan agama yang sangat rentan jika benih-benih intoleransi tidak segera dinetralisir," katanya dalam sambutannya.
BACA JUGA:Polres Lombok Tengah Periksa Pasangan Dibawah Umur yang Sempat Viral di Media Sosial
Menurutnya, peran tokoh agama menjadi krusial dalam mencegah paham radikal. Sebab, pemuka agama yang sangat dekat dan berhubungan langsung dengan masyarakat.
"Dalam membendung penyimpangan tafsir agama dan membangun narasi damai," tegasnya.
BACA JUGA:Agus Buntung di Vonis 10 Tahun dan Denda 100 Juta, Lebih Rendah Dari Tuntutan Jaksa
Hari menambahkan, dalam era kemajuan digital yang begitu pesat, peserta seminar dan masyarakat diminta untuk bijak agar menangkal informasi hoaks dan propaganda yang berpotensi memecah belah bangsa
Sumber: