Posyandu Difabel Kediri Diresmikan, Layanan Kesehatan yang Sama dan Setara untuk Semua

Posyandu Difabel Kediri Diresmikan, Layanan Kesehatan yang Sama dan Setara untuk Semua

Posyandu Difabel Kediri Diresmikan, Layanan Kesehatan yang Sama dan Setara untuk Semua/dok. instagram ntbprov--

LOMBOK, DISWAY.ID - Ketua Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sinta Agathia Iqbal meresmikan dan melantik Kader Posyandu Difabel Akses (Aktif, Sehat, dan Setara).

Sinta mengungkapkan terbentuknya posyandu ini karena atas perjuangan gigih dan tak kenal menyerah dari perintis dan pendiri Posyandu ini yang tak pernah henti.

Hal ini untuk memperjuangan akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas di Desa Kediri.

“Negara dan pemerintah tidak akan pernah tinggal diam dan selalu memperjuangkan agar pendang disabilitas bisa hidup setara dan mendapatkan akses layanan kesehatan yang sama setara dengan masyarakat lainnya," jelas Sinta dikutip dari laman resmi Pemprov NTB pada Sabtu, 31 Mei 2025.

"Penyandang disabilitas harus memperoleh perlakuan yang sama juga dengan yang lainnya agar tidak merasa termarginalkan dalam bersama-sama membangun dan menikmati hasil pembanghunan di NTB ini,” sambungnya.

BACA JUGA:Bansos PKH dan BPNT 2025 Cair, Coba Cek Cara Lengkapnya Disini!

BACA JUGA:Lautaro Martinez Sudah Menangis Sebelum Kalah, Singgung Pengaruh Kerabat Dekat, Demam Panggung?

Sementara ia juga menilai dengan berdirinya Posyandi ini diharapkan dapat menjadi pendorong bagi posyandu lainnya untuk bisa mendirikan posyandu serupa.

Hal ini sejalan dengan visi dan misi pembangunan NTB yakni kesetaraan kaum inklusi yang bangkit, makmur dan mendunia.

"Baik Gubernur maupun Wagub NTB sangat mengapresiasi perjuangan SAMARA hingga sampai ke titik tujuan seperti ini.  Perjuangan gigih yang dilakukan pendirinya (Fitri Nugraha Ningrum, red) diyakini perjuangan yang mengantarkan kebaikan bersama khususnya para penyandang disabilitas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Kediri, Fadholi Ibrahim menerangkan bahwa Pemerintah Desa Kediri sudah menganggarkan sekitar Rp 300 juta untuk pembinaan dan pengembangan 13 posyandu di Desa Kediri termasuk memperhatikan insentif pada kader.

BACA JUGA: Kemenkes Mulai Pembangunan RSUD Kota Bima dengan Fasilitas Canggih, Target Selesai pada 2026

"Diharapkan Posyandu Difabel Akses ini akan menjadi cikal-bakal berdirinya Posyandu serupa di desa-desa lainnya.  Dari Pemerintah Desa kita tetap berkomitmen untuk berkontribusi atas kerja-kerja yang dilakukan Posyandu ini," jelasnya.

"Saya berharap dari PKK Provinsi dan Pemprov  bisa mensuport para kader-kader Posyandu Difabel dalam bekerja. Sebab tanpa bantuan pemerintah saya kira disabilitas ini tidak bisa berjalan dengan baik. Hak untuk memperoleh akses kesehatan yang samajuga menjadi perhatian yang lebih utama,” lanjutnya.

Sumber: