Musrenbang NTB 2025: Waktunya Daerah Bicara, Pusat Mendengar

Musrenbang NTB 2025: Waktunya Daerah Bicara, Pusat Mendengar

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.-Istimewa-

MATARAM, DISWAY.ID - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah bersiap menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tahun 2025 dengan pendekatan yang lebih inklusif dan berbasis potensi lokal. 

Mengusung tema 'Bangkit Bersama Menuju NTB Provinsi Kepulauan yang Makmur Mendunia', Musrenbang NTB 2025 kali ini menyusun rencana lima tahun ke depan ditingkat nasional maupun internasional.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, fokus utama Musrenbang NTB 2025 ini sebagai upaya pembangunan berbasis karakteristik wilayah kepulauan, penguatan konektivitas antarwilayah, serta peningkatan daya saing sumber daya manusia NTB.

BACA JUGA:Gagal Terang di Musim Libur, Diskon Tarif Listrik 50% Juni-Juli 2025 Dihapus karena Anggaran Telat

Puncak Musrenbang NTB 2025 akan digelar pada Rabu, 4 Juni 2025, dan rencananya akan dihadiri langsung Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.

Kepala Bidang Perencanaan, Pengendalian, dan Evaluasi Pembangunan Daerah Bappeda NTB berharap bahwa kehadiran Menteri Tito sebagai bentuk dukungan pemerintah pusat dalam mendukung arah pembangunan di daerah.

"Sudah diberitahukan, beliau akan hadir secara langsung," ujar Firmansyah, Selasa 3 Juni 2025.

BACA JUGA:Fakta-fakta Dosen Kampus Islam Madura Meninggal di Gurun saat Terobos Haji Ilegal

Keterlibatan Mendagri dalam proses Musrenbang NTB 2025 diharapkan menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah pusat menaruh perhatian pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB 2025–2029 dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). 

"Apa yang tertuang dalam RPJMN harus sejalan dengan isi RPJMD kita di provinsi maupun di kabupaten dan kota," harapnya.

BACA JUGA:Lombok Tengah Catat Kasus Pernikahan Anak Tertinggi di NTB, Kontribusi Capai 29 Persen

Musrenbang NTB 2025 diharapkan menjadi penanda pergeseran paradigma dari pembangunan berorientasi Jawa-sentris menuju pembangunan berbasis potensi daerah.

Sumber: