Jadi Garda Terdepan Atasi Stunting, Posyandu di NTB Lebih Modern dan Ramah Anak

Selasa 15-04-2025,17:13 WIB
Reporter : Marieska Virdhani
Editor : Marieska Virdhani

MATARAM, DISWAY.ID – Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) terus menjadi ujung tombak dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, khususnya dalam upaya menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas tumbuh kembang anak.

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pun menunjukkan komitmennya lewat penguatan peran Posyandu, yang kini mulai diarahkan menjadi lebih modern, inklusif, dan ramah anak.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua Tim Pembina Posyandu Provinsi NTB, Sinta Agathia Iqbal, saat memimpin Rapat Koordinasi Tim Pembina Posyandu NTB di Pendopo Tengah, Selasa, 15 April 2025, dilansir dari laman resmi Pemprov NTB.

“Posyandu bukan hanya tempat pelayanan dasar, tapi juga pusat edukasi dan pemberdayaan masyarakat yang harus terus diperkuat dari hulu ke hilir,” tegas Sinta.

BACA JUGA:NTB Siaga Bencana! Warga Diimbau Waspada Banjir, Gempa, dan Kekeringan

Sebagai Ketua TP-PKK sekaligus Ketua Tim Pembina Posyandu, Sinta mengajak seluruh unsur pemerintah daerah, lintas dinas, hingga kader PKK untuk bersinergi demi meningkatkan kualitas layanan Posyandu di seluruh NTB.

“Dengan visi yang sama dan sinergi yang kuat, kita akan mencapai hasil yang jauh lebih baik untuk masyarakat yang lebih baik,” ujarnya.

BACA JUGA:Kadin Siap Perkuat Kerja Sama dengan Rusia di Sektor Kesehatan hingga Pendidikan

Posyandu Harus Hadir Lebih Modern dan Adaptif

Sinta juga menekankan pentingnya inovasi dalam pelayanan Posyandu, terutama di era digital dan perubahan gaya hidup masyarakat saat ini.

Ia mendorong agar Posyandu menjadi lebih modern, adaptif, dan berbasis data, dengan pelayanan yang ramah bagi anak dan lansia.

“Kita ingin Posyandu hadir lebih modern, adaptif, dan inklusif. Pelayanan harus ramah anak, ramah lansia, dan berbasis data yang akurat,” tambahnya.

Rakor ini membahas berbagai isu penting, mulai dari evaluasi kinerja Posyandu tahun sebelumnya, strategi pengentasan kemiskinan, pencegahan pernikahan usia anak, hingga peningkatan pelayanan gizi dan kesehatan ibu dan anak.

Sinergi dilakukan bersama enam OPD, yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas PUPR, Dinas Perkim, dan Kesbangpoldagri.

BACA JUGA:Pernyataan Kuasa Hukum Keluarga Ibu Rosnati Syech Terkait Perselisihan Universitas Malahayati

Dalam upaya pencegahan stunting, penguatan peran kader Posyandu juga menjadi prioritas.

Kategori :