Demo di Hari Bhayangkara, Mahasiswa NTB Desak Bebaskan Aktivis yang Dipenjara

Demo di Hari Bhayangkara, Mahasiswa NTB Desak Bebaskan Aktivis yang Dipenjara

Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Depan Mapolda NTB Tuntut Bebaskan Aktivis - Foto: Dok Disway NTB--

Mataram, DISWAY.ID – Momen peringatan Hari Bhayangkara ke-79 diwarnai aksi demonstrasi puluhan mahasiswa dari gabungan organisasi mahasiswa di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang tergabung dalam Cipayung Plus. Mereka menggelar aksi di depan Mapolda NTB, menuntut pembebasan enam rekan mereka yang masih ditahan buntut aksi unjuk rasa di Bima beberapa waktu lalu.

Koordinator Lapangan III PKC PMII Bali-Nusra, Sahrul Ramdan, menyampaikan bahwa aksi ini digelar sebagai bentuk solidaritas dan desakan terhadap pihak kepolisian, khususnya Kapolda NTB, untuk membebaskan enam aktivis mahasiswa yang ditahan tanpa syarat.

“Kami dari Cipayung Plus wilayah NTB hadir di depan Mapolda ini untuk memperjuangkan nasib enam kawan kami yang masih ditahan. Kami mendesak Kapolda NTB segera membebaskan mereka tanpa syarat,” tegas Sahrul dalam orasinya, Selasa (1/7).

Lebih lanjut, ia mengutuk keras tindakan Kapolres Bima, AKBP Eko Sutomo, yang disebut kembali melakukan kriminalisasi terhadap mahasiswa dalam gerakan perjuangan sipil.

Sebagai informasi, keenam aktivis tersebut ditangkap usai aksi demonstrasi menuntut pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa (PPS) di sekitar Bandara Sultan Muhammad Salahuddin, Bima. Saat aksi berlangsung, sebuah mobil dinas yang dikendarai Plt Kepala Dinas Kesehatan dan Peternakan (Disnakeswan) Bima melintas di sekitar kerumunan massa, lalu terjadi insiden pengerusakan.

Namun, berdasarkan keterangan dari pihak mahasiswa, laporan terhadap insiden itu telah dicabut secara resmi oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Bima. Bahkan, Bupati Bima menyebut bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan di rumah dinasnya.

“Masalah itu sebenarnya sudah clear. Sudah diselesaikan baik-baik, bahkan laporanpun sudah dicabut. Tapi sampai hari ini penyidik Polres Bima belum memberikan kepastian hukum. Ini bentuk ketidakadilan,” tandasnya.

Aksi demonstrasi berlangsung panas. Massa aksi dari berbagai organisasi mahasiswa sempat terlibat saling dorong dengan aparat kepolisian yang berjaga ketat di lokasi. Meski sempat memanas, aksi tetap berlangsung hingga siang hari.

Sumber: