Pemkot Mataram Fokus Perbaikan Rumah Warga dan Infrastruktur Pascabanjir, Mitigasi Banjir Akan Disusun

Pemulihan pasca banjir kota mataram di Lingkungan Pamotan - Foto: Ist--
Mataram, DISWAY.ID – Pemerintah Kota Mataram mulai melakukan perbaikan terhadap rumah-rumah warga yang terdampak banjir beberapa waktu lalu. Sejumlah rumah sudah mulai dibangun kembali, sementara sebagian warga masih tinggal di lokasi penampungan.
Wali Kota Mataram Mohan Roliskana menyebut proses pembangunan rumah sedang berjalan bertahap. “Ada yang sudah jadi dalam 3-4 hari ini, ada juga yang baru mulai pasang fondasi. Untuk tahap berikutnya, mungkin sekitar 10 hari bisa selesai, khususnya di lingkungan Pamotan kita bangunkan Hunian Sementara (Huntara)” jelasnya, Senin (21/7).
Selain pemulihan tempat tinggal, Pemkot juga melakukan pengecekan terhadap kualitas air bersih. Hal ini dilakukan setelah banyak warga menggunakan sumur bor saat banjir melanda. “Pengecekan sudah dilakukan di beberapa wilayah dan alhamdulillah hasilnya aman dari bakteri E. coli,” kata Mohan.
Pemerintah juga tengah mempersiapkan perbaikan infrastruktur yang rusak, seperti jembatan dan fasilitas umum lainnya. Namun, Mohan menegaskan bahwa proses ini tidak bisa dilakukan tergesa-gesa karena keterbatasan anggaran dan keharusan mengikuti prosedur administrasi, termasuk proses lelang.
“Dananya sudah tersedia, tapi penggunaannya tetap harus sesuai aturan. Karena nilai anggarannya cukup besar, khususnya untuk perbaikan jembatan,” ungkapnya.
Untuk mendukung warga yang kembali ke rumah, pemerintah juga menyediakan peralatan dasar seperti kompor gas. “Itu kebutuhan mendesak kemarin. Supaya saat kembali, mereka sudah bisa langsung memasak,” ujarnya.
Terkait langkah ke depan, Pemkot Mataram mulai menyusun rencana mitigasi khusus untuk menghadapi bencana banjir. Selama ini, mitigasi bencana lebih difokuskan pada gempa bumi dan tsunami.
“Selama ini kita belum pernah secara khusus merencanakan SOP mitigasi banjir. Tapi dari kejadian kemarin, kita belajar. Ke depan harus ada sosialisasi ke masyarakat dan skenario penanganan yang jelas,” ujar Mohan.
Ia menekankan bahwa penanganan pascabanjir kemarin dilakukan berdasarkan respon cepat dan improvisasi di lapangan. “Tapi kami sadar bahwa ke depan tak bisa hanya mengandalkan improvisasi. Harus ada sistem yang disiapkan secara matang,” tegasnya.
Lebih lanjut, Pemkot akan menata ulang sistem saluran air, pemberdayaan masyarakat, serta menyusun regulasi yang mendukung penanganan banjir. Namun, menurut Mohan, regulasi tersebut baru akan diterapkan setelah sarana dan prasarana pendukung, termasuk kendaraan pengangkut sampah, tersedia secara memadai.
“Regulasi ini nanti sifatnya lebih ke imbauan, belum berbicara soal sanksi. Kita baru akan bicara soal itu kalau semua daya dukung sudah siap,” pungkasnya.
Sumber: