Era Baru Sepakbola Indonesia: Pegadaian Championship Hadirkan Format Unik dan Teknologi Canggih

Era Baru Sepakbola Indonesia: Pegadaian Championship Hadirkan Format Unik dan Teknologi Canggih

Launching Pegadaian Championship--Instagram @ileague.id

NTB, DISWAY.ID - PT I.League resmi memperkenalkan Pegadaian Championship 2025/2026, kompetisi kasta kedua sepak bola Indonesia dengan wajah baru.

Peluncuran dilakukan di Stadion Utama Sumatra Utara, Jumat, 12 September 2025, menandai transformasi besar dari yang sebelumnya dikenal sebagai Pegadaian Liga 2.

Direktur PT I.League, Ferry Paulus, menyebut perubahan ini bukan sekadar pergantian nama.

BACA JUGA:Gerakan Nurani Bangsa Dorong TGPF, Yusril: Presiden Sudah Dengar, Tinggal Satu Langkah Lagi

“Hari ini bukan hanya peluncuran musim kompetisi baru, melainkan juga dimulainya era baru dalam perjalanan sepak bola Indonesia,” ujarnya.

VAR Hadir di Liga Divisi Dua 

Salah satu terobosan utama musim ini adalah penggunaan Video Assistant Referee (VAR).

Langkah ini membuat Pegadaian Championship menjadi kompetisi divisi dua pertama di Indonesia yang menerapkan teknologi tersebut, sesuatu yang bahkan jarang dilakukan di liga kasta kedua negara lain.

Format Kompetisi Berubah

Sebanyak 20 klub peserta terbagi dalam dua wilayah: Barat dan Timur. Kompetisi akan menggunakan sistem triple round robin, di mana setiap tim bertemu lawan yang sama hingga tiga kali.

BACA JUGA:Pemerintah Gelontorkan Dana Rp200 Triliun ke 5 Bank BUMN, ini Daftar yang Kebagian!

1. Juara grup otomatis promosi ke Super League.

2. Runner-up grup bersaing untuk memperebutkan satu tiket promosi tambahan.

3. Tim juru kunci (peringkat 10) di tiap grup terdegradasi ke Liga 3.

Sementara peringkat sembilan dari masing-masing grup akan diadu untuk menentukan siapa yang bertahan.

Komisaris Utama PT I.League sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali, menegaskan bahwa keberlangsungan kompetisi di semua level sangat penting. “PSSI terus mendorong agar seluruh strata kompetisi berjalan konsisten. Harapannya, setiap liga dapat berkontribusi bagi tim nasional, baik senior maupun kelompok umur,” tutur mantan Menpora itu.

Sumber: