Dari Sawah ke Meja Makan, Desa Bilebante Pikat 28 Perwakilan Negara Sahabat

Dari Sawah ke Meja Makan, Desa Bilebante Pikat 28 Perwakilan Negara Sahabat

Sebanyak 28 diplomat dari berbagai negara, termasuk duta besar dan perwakilan sahabat, datang langsung ke Desa Wisata Hijau Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Jumat 9 Mei 2025.--Website resmi

LOMBOK TENGAH, DISWAY.ID - Siapa sangka, sebuah desa asri di Lombok Tengah mendadak jadi pusat perhatian dunia?

Sebanyak 28 diplomat dari berbagai negara, termasuk duta besar dan perwakilan sahabat, datang langsung ke Desa Wisata Hijau Bilebante, Kecamatan Pringgarata, Jumat 9 Mei 2025.

Mereka tak hanya menikmati panorama alam dan kuliner lokal, tapi juga ikut mencangkul, memasak, dan berinteraksi hangat dengan warga desa. Dari sawah ke meja makan, Bilebante berhasil menyuguhkan diplomasi yang lezat dan membumi.

Desa yang dikenal dengan konsep wisata hijau ini menerima kunjungan istimewa dari 28 diplomat negara sahabat dalam rangkaian program Indonesia GastroDiplomacy Series yang digagas Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dikutip dari laman resmi Lombok Tengah. 

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! 80 Warga Lobar Naik Haji Tahun Ini, Didoakan Jadi Haji Mabrur

Dipimpin langsung oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, rombongan disambut meriah oleh warga dan pejabat setempat.

Turut mendampingi, Wakil Gubernur NTB Hj. Indah Damayanti Putri, perwakilan Kementerian Luar Negeri, serta unsur pemerintah daerah Lombok Tengah.

Kunjungan diawali dengan menyusuri berbagai potensi desa, mulai dari kebun organik, sentra kerajinan, hingga destinasi unggulan: Pasar Pancingan.

Di pasar inilah para diplomat diajak terjun langsung ke dapur tradisional.

Mereka tidak hanya mencicipi beragam makanan khas Lombok, tetapi juga terlibat dalam proses memasak—mengaduk sambal, mengolah sayur, hingga membuat jajanan lokal dari bahan segar desa.

“Pengalaman yang sangat otentik dan menyentuh,” ujar salah satu diplomat dari Eropa Timur. “Kami benar-benar merasakan semangat gotong royong dan kekayaan budaya masyarakat di sini.”

BACA JUGA:Festival Kampo Mahawo 2025! Momen Penting Ketika Yenny Wahid Bicara Soal Gus Dur, Perempuan, dan Perdamaian

Wamen Ekraf Irene Umar mengatakan bahwa pendekatan seperti ini jauh lebih efektif dibanding promosi konvensional.

Sumber: