Kisruh Tuntutan Driver Transportasi Online, Dishub NTB Didesak Tentukan Batas Tarif

Kisruh Tuntutan Driver Transportasi Online, Dishub NTB Didesak Tentukan Batas Tarif

Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Gubernur NTB, Kamis 17 April 2025, menyoroti dua isu utama: kesejahteraan driver transportasi online dan buruknya pelayanan kesehatan di RSUP NTB.--Instagram Polres Mataram

MATARAM, NTB — Aksi unjuk rasa yang digelar di depan Kantor Gubernur NTB, Kamis 17 April 2025, menyoroti dua isu utama: kesejahteraan driver transportasi online dan buruknya pelayanan kesehatan di RSUP NTB.

Aksi ini diikuti oleh Persatuan Driver Grab Car, elemen mahasiswa, dan masyarakat umum, dengan pengamanan 77 personel gabungan dari Polresta Mataram dan Polsek Mataram.

Koordinator aksi, Rudy Santoso, menegaskan bahwa para driver mendesak Dinas Perhubungan NTB segera menetapkan tarif dasar transportasi online.

BACA JUGA:Hari Kartini 2025, Pesona Baju Adat Bima Tunjukkan Keanggunan dalam Balutan Budaya

Mereka meminta agar tarif dasar dinaikkan dari Rp2.500 menjadi Rp3.500–4.500 per kilometer.

“Jumlah driver online di NTB sekitar 1.700 orang, dan ojol bahkan lebih banyak. Ketika tarif dasar itu ditetapkan oleh Dinas Perhubungan NTB dan kabupaten/kota, semua akan terakomodir,” kata Rudy.

Aspirasi tersebut diterima langsung oleh Kabid Angkutan Darat Dinas Perhubungan NTB, Indra Jaya.

BACA JUGA:Resep Kue Baeba, Bolu Legit Khas NTB Kaya Rasa Manis Gula Merah

Ia menyatakan akan mempertemukan manajemen Grab dengan perwakilan driver online dan ojol pada pekan depan.

“Kami berharap ada kesepakatan terbaik,” ujarnya.

Sementara itu, dikutip dari akun Instagram resmi Polres Mataram, massa dari kalangan mahasiswa dan masyarakat umum turut menyuarakan kekecewaan terhadap buruknya pelayanan di RSUP NTB yang dinilai belum maksimal.

BACA JUGA:Wow! NTB Banjir Jagung April Ini, tapi BULOG Baru Bisa Serap 14%?

Kapolsek Mataram, AKP Mulyadi SH., yang memimpin pengamanan, mengatakan bahwa pihaknya juga memberikan edukasi kepada para peserta aksi agar menyampaikan aspirasi secara tertib dan damai.

Aksi berlangsung kondusif hingga selesai, dengan aparat kepolisian tetap siaga demi menjamin keamanan dan ketertiban umum.

Sumber: