Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2025, Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Niat Puasa Arafah Sebelum Idul Adha 2025, Begini Penjelasan Ustaz Adi Hidayat

Ilustrasi. Pemerintah Kota Mataram resmi menetapkan lokasi pelaksanaan Salat Idul Adha 1446 Hijriah secara terpusat di Lapangan Parkir Timur Lombok Epicentrum Mall (LEM).-Freepik-

Puasa awal Dzulhijjah sendiri pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

BACA JUGA:Jadwal Puasa Idul Adha 2025 Lengkap Niat dan Keutamaannya, Catat Tanggalnya!

Berdasarkan sebuah riwayat, diceritakan oleh Hunaidah bin Khalid dari istrinya, istri-istri Rasulullah mengatakan;

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR. Abu Daud no. 2437 dan An-Nasa’i no. 2374. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

Mayoritas ulama seperti Ibnu Sirin, Qodatah, dan Al-Hasan Al-Bashri memastikan puasa awal Dzulhijjah memiliki keutamaan di hari-hari tersebut.

Namun demikian, salah satu istri Nabi, Aisyah radhiyallahu 'anha, meriwayatkan jika dirinya tak pernah melihat Rasulullah berpuasa di awal Dzulhijjah.

BACA JUGA:BTN Indonesia Fashion Week 2025 Sukses Digelar, BTN Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia

"Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijjah sama sekali." (HR. Muslim no. 1176).

Memahami riwayat Ibunda Aisyah, Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah, imam dari Imam Empat Madzhab, menjelaskan bahwa;

Terdapat pengakuan lain dari istri Nabi yang lain dari riwayat Hafshah yang mengataka bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam "Tidak pernah meninggalkan puasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah.

"Dalam penjelasan lainnya, Imam Ahmad menjelaskan bahwa maksud riwayat ‘Aisyah adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak berpuasa penuh selama sepuluh hari Dzulhijah. Sedangkan maksud riwayat Hafshah adalah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa di mayoritas hari yang ada. Jadi, hendaklah berpuasa di sebagian hari dan berbuka di sebagian hari lainnya. (Latho’if Al-Ma’arif, hlm. 459-460)."

Tata cara puasa awal Dzulhijjah

Merujuk penjelasan Imam Ahmad di atas, maka tata cara puasa awal Dzulhijjah dapat dipahami;

- Boleh melakukan puasa mulai dari tanggal 1 sampai 9 Dzulhijjah.

- Terdapat puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah yang dianjurkan tak boleh dilewatkan.

- Boleh memilih hari untuk melaksanakan puasa, yang penting jangan tinggalkan puasa Arafah.

Sumber: