Potensi Gempa Ancam NTB yang Berada di 2 Lempeng, Gubernur Bunyikan Sirine Siaga

Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, membunyikan sirine serentak di seluruh Indonesia pada pukul 10.00 WIB, sebagai tanda kesiapsiagaan bencana.--Pemprov NTB
MATARAM, DISWAY.ID – Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi momentum penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana, terutama gempa bumi.
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, membunyikan sirine serentak di seluruh Indonesia pada pukul 10.00 WIB, sebagai tanda kesiapsiagaan bencana.
NTB, yang terletak di antara dua lempeng bumi, memiliki potensi bencana gempa bumi yang sangat besar, bahkan hingga mencapai kekuatan 8 Skala Richter. Gubernur NTB menekankan bahwa daerah ini harus terus memperkuat kesiapsiagaan untuk melindungi masyarakat dari risiko yang dapat datang kapan saja.
“NTB memiliki banyak potensi dan kekayaan, sehingga kesiapsiagaan dan perlindungan masyarakat harus terus ditingkatkan,” ujar Gubernur Iqbal di Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur pada 26 April 2025 dikutip dari laman resmi Pemprov NTB.
BACA JUGA:2028 Jadi Tahun Penting, NTB Bersiap Jadi Benteng Pertahanan Kesehatan Nasional!
Kepala BNPB Suharyanto menambahkan bahwa potensi gempa dan tsunami di NTB memang sangat besar, namun belum bisa diprediksi secara ilmiah. Oleh karena itu, kesiapsiagaan dan mitigasi bencana menjadi hal yang sangat penting.
"Kebencanaan adalah urusan bersama, bukan hanya BNPB," tegas Suharyanto
Ia mengingatkan bahwa seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam upaya mitigasi.
BACA JUGA:200 Peserta Ikuti Rally Rumble 2025, Turnament Tenis Terbesar di Kota Mataram
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan HKB, kegiatan ini juga mengajak masyarakat untuk melakukan simulasi evakuasi mandiri, mengenali risiko bencana di sekitar, dan memperkuat jejaring komunitas tangguh bencana.
Tidak hanya itu, pemerintah juga sedang menggagas rancangan undang-undang yang lebih komprehensif dalam penanganan bencana, mulai dari pencegahan hingga rehabilitasi pasca-bencana.
BACA JUGA:Gawat! 79 Ribu Konten Judi Terjaring, NTB Tak Mau Kecolongan Lagi
Rangkaian kegiatan di NTB ini juga termasuk sarasehan dengan penyandang disabilitas, yang menunjukkan komitmen untuk menciptakan kebijakan bencana yang inklusif dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Melalui serangkaian kegiatan ini, diharapkan masyarakat NTB lebih siap dan tangguh menghadapi ancaman bencana di masa depan.
Sumber: