DAMAI! Gili Asahan Tempat Pelarian Sempurna dari Dunia, Tak Ada Motor, Hotel Hanya 5

Tak butuh waktu lama sampai pasir putih cemerlang Gili Asahan terlihat dari kejauhan, memantul di bawah sinar matahari pagi.--South China Morning Post/Josh Edwards
Dalam dunia yang lelah oleh overstimulasi, tren wisata "quietude travel" menjadikan tempat seperti Asahan sebagai oase langka.
Tapi jangan salah, Gili Asahan bukan berarti membosankan.
Terumbu karangnya sangat sehat dan penuh warna. Anda bisa langsung snorkeling dari pantai dan melihat ikan tropis, penyu, bintang laut, kuda laut, hingga karang beraneka bentuk.
Para pemilik resort sudah delapan tahun merawat terumbu ini, dan letak Lombok yang berada di wilayah segitiga karang dunia (Coral Triangle) membuat kehidupan bawah laut di sini jauh dari ancaman pemutihan.
Aktivitas lain yang tak kalah menarik: island hopping.
Dengan menyewa perahu, Anda bisa menjelajahi pulau-pulau kecil di sekitar seperti Gili Goleng, Gili Rengit, atau Gili Gede.
Anda bisa snorkeling, menyelam, atau sekadar berjemur di pasir selembut tepung.
Jika beruntung, Anda bisa bertemu ikan mola-mola, ikan pari, hingga gerombolan tuna, tergantung musimnya.
BACA JUGA:Polisi akan Periksa Saksi Ahli dan Psikolog usai Pernikahan Anak yang Viral di Lombok
Sore hari, ketika udara lebih sejuk, adalah waktu terbaik berjalan kaki mengelilingi pulau.
Tak ada keramaian. Hanya pohon kelapa, jalan setapak tanah, dan hamparan pantai kosong satu demi satu.
Dan jika Anda ingin menikmati matahari terbenam paling magis, naiklah ke bukit kecil di Gili Asahan.
Tak ada tulisan besar mencolok, tak ada spot foto berbingkai kekinian.
BACA JUGA:Emil Audero dan Kevin Diks Tiba di Lombok, Ungkap Kekaguman pada Alam dan Kehangatan Keluarga
Yang ada hanya langit jingga, siluet Gunung Agung di kejauhan, suara jangkrik, debur ombak, dan samar azan dari masjid kecil satu-satunya di pulau.
Sumber: