Najam menegaskan bahwa kesuksesan program ini tidak bisa bergantung pada satu instansi saja. Dibutuhkan sinergi antarlembaga, termasuk dengan pemerintah kabupaten/kota, perangkat desa, serta partisipasi aktif masyarakat.
"Kita harus bergerak bersama. Ini bukan sekadar program teknis, tapi gerakan kolektif untuk menyejahterakan warga NTB. Dari rumah yang layak, kita mulai membangun kehidupan yang lebih baik,” tutupnya.
Dengan arah kebijakan yang terstruktur dan fokus yang jelas pada 106 desa miskin ekstrem, NTB menunjukkan keseriusannya dalam membangun pondasi keadilan sosial dari akar rumput: dari desa, dari rumah, dan untuk seluruh masyarakatnya.