NTB, DISWAY.ID - Delegasi Hamas yang saat ini mengikuti perundingan di Kairo, Mesir, menyampaikan serangkaian tuntutan utama sebagai prasyarat bagi tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Dalam keterangannya, juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, menegaskan bahwa pihaknya berupaya keras untuk menuntaskan negosiasi dan meraih kesepakatan yang benar-benar mencerminkan harapan dan kebutuhan masyarakat Gaza.
“Kami hadir untuk mencari solusi dan menyingkirkan segala hambatan. Tujuan kami jelas menjamin hak-hak rakyat Gaza,” ujar Barhoum pada Senin, 7 Oktober 2025.
BACA JUGA:Stabilkan Harga, Gerakan Pangan Murah Bantu Warga Pedesaan Akses Sembako Terjangkau
Enam Tuntutan Utama Hamas
Barhoum mengungkapkan bahwa posisi Hamas dalam perundingan ini berfokus pada enam tuntutan kunci:
1. Penghentian total dan permanen serangan militer Israel di Gaza.
2. Penarikan penuh seluruh pasukan Israel dari wilayah Gaza.
3. Dibukanya akses kemanusiaan tanpa batas, termasuk pasokan bantuan dan pertolongan darurat.
4. Pemulangan seluruh warga pengungsi ke tempat tinggal mereka.
5. Rekonstruksi menyeluruh infrastruktur Gaza, di bawah pengawasan teknokrat independen Palestina.
6. Pertukaran tahanan dengan kesepakatan yang adil bagi kedua pihak.
Menurut Barhoum, tuntutan-tuntutan tersebut bukan hanya sebagai syarat politik, melainkan kebutuhan mendesak masyarakat Gaza yang telah lama menderita akibat blokade dan serangan berkepanjangan.
Tudingan terhadap Netanyahu
BACA JUGA:Kecelakaan di Sirkuit Mandalika, Marc Marquez Absen di Dua Seri MotoGP
Dalam pernyataannya, Barhoum juga menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai pihak yang menghambat tercapainya kesepakatan damai.
Ia menyatakan bahwa Netanyahu secara konsisten menghalangi setiap upaya negosiasi, baik dalam putaran yang sekarang maupun sebelumnya.