Gaza Hari ini: Gencatan Senjata Masih Rapuh, Palestina Desak Israel Tegakkan Kesepakatan
Ilustrasi--X @marchfoward
NTB, DISWAY.ID – Harapan terciptanya ketenangan sementara di Jalur Gaza kembali memudar.
Duta Besar Palestina untuk Austria sekaligus perwakilan tetap di PBB, Salah Abdel Shafi, menyampaikan bahwa gencatan senjata antara Israel dan Hamas berada dalam kondisi yang sangat rapuh karena Israel dianggap tidak menjalankan kesepakatan secara penuh.
Dalam wawancara dengan RIA Novosti, Shafi menegaskan bahwa kondisi di lapangan jauh dari stabil.
BACA JUGA:Kemnaker Pastikan Peserta Magang Nasional Terima Uang Saku Setara UMK
“Gencatan senjata ini tidak solid, bahkan sangat rentan. Sejak diberlakukan, Israel telah menewaskan sekitar 260 warga Palestina di wilayah yang berada di bawah kendalinya,” ujar Shafi.
Pernyataan tersebut menambah kekhawatiran internasional bahwa kesepakatan yang diupayakan dengan negosiasi panjang ini bisa runtuh sewaktu-waktu.
Kesepakatan Gencatan Senjata yang Masih Diuji
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas mulai efektif pada 10 Oktober 2025.
Tiga hari setelahnya, deklarasi bersama kembali ditegaskan melalui dukungan pemimpin dunia seperti Presiden AS Donald Trump, Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Perjanjian tersebut sempat menghasilkan pertukaran tahanan dalam skala besar.
Hamas menyerahkan 20 sandera yang masih hidup sejak insiden 7 Oktober 2023.
BACA JUGA:Warga Antusias! Pemkot Bima Tebar Komoditas Murah untuk Ringankan Beban Masyarakat
Sebagai imbal balik, Israel membebaskan 1.718 tahanan Palestina dari Gaza serta 250 warga Palestina lain yang menjalani hukuman penjara jangka panjang.
Walau tahap pertukaran telah diselesaikan, situasi keamanan di Gaza tidak menunjukkan perbaikan signifikan.
Laporan berbagai lembaga menyebutkan masih terjadi kekerasan sporadis di wilayah yang dikontrol Israel, menegaskan bahwa implementasi gencatan senjata belum berjalan stabil.
Perdamaian Jangka Panjang Bergantung pada Komitmen Penuh
Sumber: