Seluruh upaya ini berpulang pada satu tujuan besar: membangun masa depan yang tidak hanya lebih maju, tetapi benar-benar berpihak pada rakyat. Dalam momen peringatan Hari Kebangkitan Nasional ini, kita meneguhkan kembali arah perjalanan bangsa. Dan dalam semangat itu, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai kompas utama Kebangkitan Nasional. Delapan misi besar, untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat.
BACA JUGA:Mengenal Tradisi Nyimpen di Sekarbela, Persiapan Spiritual Calon Jemaah Haji
Di balik setiap kebijakan fiskal, setiap program sosial, dan setiap langkah strategis, selalu ada satu tujuan yang di Ingat oleh Pemerintah Indonesia. Agar setiap rakyat Indonesia, di kota besar maupun di pelosok desa, merasa dilibatkan dan diberdayakan dalam kemajuan bangsanya sendiri;
Mari kita jaga kebangkitan ini dengan semangat yang sama seperti akar pohon yang menembus tanah. Perlahan tapi pasti, tak selalu terlihat, namun kokoh menopang kehidupan. Karena sesungguhnya, kebangkitan yang paling kokoh adalah kebangkitan yang tumbuh perlahan, berakar dalam nilai-nilai kemanusiaan, dan berbuah pada keadilan serta kesejahteraan yang dirasakan bersama;
Dirgahayu Hari Kebangkitan Nasional ke-117;
Mari melangkah bersama, dengan langkah yang tenang namun penuh keyakinan, menuju Indonesia yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih beradab
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo
Buddhaya, Salam Kebajikan
Terimakasih.
(Sambutan Menteri Komunikasi dan Digital dalam Peringatan ke-117 Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2025)
BACA JUGA:Busana Adat Penuh Warna, Perempuan Mataram Rayakan Kartini dengan Semangat Juang!
Contoh 4
Yang saya hormati para guru, staf, serta anak-anakku sekalian yang saya banggakan,
Setiap tanggal 20 Mei, kita memperingati Hari Kebangkitan Nasional, sebuah momen yang mengingatkan kita pada lahirnya semangat perjuangan kolektif bangsa Indonesia. Boedi Oetomo menjadi organisasi pertama yang menyadarkan masyarakat bahwa pendidikan, persatuan, dan cita-cita bersama adalah kunci menuju kemerdekaan.
Tokoh-tokoh seperti Dr Wahidin Sudirohusodo dengan gagasannya tentang pentingnya pendidikan, Dr Soetomo dengan kepemimpinannya yang penuh semangat, serta Ki Hajar Dewantara dengan perjuangannya di bidang pengajaran, adalah pilar-pilar kebangkitan bangsa. Mereka berjuang bukan dengan senjata, tetapi dengan ilmu, kata-kata, dan tekad yang tak tergoyahkan.
Hari ini, kita hidup dalam zaman yang berbeda, tetapi semangat mereka tetap relevan. Pendidikan tetap menjadi alat utama untuk membangun peradaban. Maka, sebagai generasi muda, tugas kalian adalah belajar dengan sungguh-sungguh, menjaga integritas, dan tidak mudah terprovokasi oleh hal-hal yang dapat memecah belah bangsa.
BACA JUGA:Perempuan Lombok Timur Bangkit! Hari Kartini Jadi Titik Balik Perjuangan Inklusif