Wapres Gibran Tinjau Penyaluran BSU di Mataram, Minta Jangan Dipakai Judol

Wapres Gibran Tinjau Penyaluran BSU di Mataram, Minta Jangan Dipakai Judol - Foto: Disway NTB/Ryan--
Mataram, DISWAY.ID — Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka meminta agar dana Bantuan Subsidi Upah (BSU) digunakan untuk hal-hal produktif, bukan untuk kegiatan konsumtif yang tidak penting. Hal ini disampaikan saat meninjau langsung proses penyaluran BSU di Kantor Pos Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (1/8).
"Siapapun yang menerima cash atau melalui Bank Himbara, saya mohon uangnya dipakai untuk kegiatan-kegiatan yang produktif. Jangan ada yang judol. Lebih baik uangnya untuk beli sembako, untuk anak-anaknya. Untuk beli buku, untuk beli tas, jadi untuk kegiatan-kegiatan produktif," tegas Gibran.
Penyaluran BSU tahun ini menyasar pekerja aktif yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Besaran bantuan adalah Rp600 ribu dan diberikan hanya satu kali, tanpa potongan biaya apa pun. Pemerintah menargetkan seluruh penerima bisa menerima bantuan secara utuh.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli yang turut hadir dalam kunjungan tersebut mengatakan proses penyaluran BSU sudah hampir rampung.
"Penyaluran BSU kita lakukan melalui bank himbara dan itu sudah hampir 100%, tinggal beberapa yang gagal salur. Itu kemudian kita salurkan lewat-lewat melalui PT Pos. Kita berharap ini segera selesai," ungkapnya.
Gibran juga mengingatkan potensi tantangan di lapangan, terutama di wilayah-wilayah terpencil yang sulit dijangkau.
"Realisasinya harus 100 persen. Mungkin nanti chalangenya pada saat penyerahan bantuan di remote area, area-area terpencil. Nanti saya minta tolong pak gubernur, para dirut untuk bisa membantu juga agar masyarakat, warga yang berhak menerima benar-benar bisa menerima manfaatnya," ujar Wapres.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko BPJS Ketenagakerjaan, Asep Rahmat Suwandha, menyatakan komitmen pihaknya untuk terus menjaga integritas data penerima BSU.
"Kami berterima kasih kepada pemerintah yang sudah memberkan kepercayaan dengan melibatkan BPJS Ketenagakerjaan sebagai penyedia awal data untuk BSU ini," terang Asep.
Ia juga mengajak seluruh pekerja dan pemberi kerja untuk aktif mendaftarkan diri ke BPJS Ketenagakerjaan agar terlindungi dari risiko kerja dan berpeluang mendapat manfaat lebih luas di masa depan.
"Kesuksesan BSU 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa hadirnya negara dan juga sinergi antara lembaga mampu memberikan manfaat yang dirasakan secara langsung oleh para pekerja," tutupnya.
Sumber: