Mengenal Srikaya Garoso, Buah Eksotis Asal Bima Sekali Panen Bisa 30 Kg Tiap Pohon

Di balik pesona alam Nusa Tenggara Barat, tersimpan sebuah kekayaan hayati yang belum banyak dikenal masyarakat luas: Srikaya Garoso.--Pemkot Bima
BIMA, DISWAY - Di balik pesona alam Nusa Tenggara Barat, tersimpan sebuah kekayaan hayati yang belum banyak dikenal masyarakat luas: Srikaya Garoso.
Buah ini bukan sekadar pemanis pekarangan atau penghias rak buah musiman.
Garoso, begitu masyarakat Bima menyebutnya, adalah salah satu plasma nutfah unggulan yang telah mengharumkan nama daerah hingga ke luar pulau.
BACA JUGA:Cuan Ngalir! Warga Bima Kini Bisa Nabung dari Sampah
Garoso adalah varietas lokal dari Annona squamosa L. atau yang umum dikenal sebagai srikaya. Bedanya, srikaya Garoso tumbuh subur di wilayah Bima, NTB, dan dikenal memiliki rasa lebih manis, daging buah lembut, serta aroma khas yang menggoda dikutip dari laman resmi Pemkot Bima.
Tak heran jika buah ini sudah terdaftar secara resmi di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (PPVTPP) sejak tahun 2008 dengan nomor 35/PVL/2008.
BACA JUGA:Anindya Bakrie Promosikan Danantara di Forum Global Bergengsi Milken Institute 2025
Buah Kecil dengan Rasa Besar
Sekali melihat bentuknya, Anda mungkin tak menyangka keistimewaannya.
Buahnya berukuran mungil, rata-rata hanya berbobot 100–170 gram.
Kulit buah berwarna hijau muda dengan semburat kemerahan, bersusun seperti genteng kecil.
Tapi begitu Anda membelah dan mencicipinya, manisnya akan langsung mengalir di lidah.
Kandungan gula dalam buah ini mencapai 6,9 brix dan vitamin C sebanyak 24,8 mg per 100 gram, menjadikannya bukan hanya lezat tapi juga bergizi tinggi.
Salah satu keunggulan Garoso adalah produktivitasnya yang tinggi.
Dalam kondisi optimal, satu pohon bisa menghasilkan 25–30 kilogram buah per tahun.
Sumber: