Konflik Berdarah Kembali Pecah di Perbatasan Afghanistan–Pakistan

Foto Ilustrasi--X @HaberlerSayfas
Ia menambahkan bahwa pasukan Pakistan berhasil memukul mundur serangan tersebut dan situasi mulai terkendali pada sekitar pukul 05.30 GMT.
Ketegangan Memuncak Sejak Akhir Pekan
Bentrokan pada Selasa malam merupakan lanjutan dari serangkaian insiden tembak-menembak yang terjadi sejak Sabtu, 11 Oktober 2025.
Ketegangan sempat mereda pada Minggu, 12 Oktober 2025 setelah adanya intervensi diplomatik dari Arab Saudi dan Qatar.
Namun, seluruh jalur penyeberangan perbatasan masih ditutup hingga saat ini.
Kabul menyatakan bahwa serangan balasan dilakukan sebagai tanggapan atas dugaan pelanggaran wilayah darat dan udara oleh militer Pakistan.
Taliban mengklaim telah menargetkan beberapa pos militer Pakistan dan menewaskan 58 tentara.
Sementara itu, versi militer Pakistan menyebutkan jumlah korban dari pihaknya sebanyak 23 tentara.
Mereka mengklaim telah menewaskan lebih dari 200 anggota Taliban dan kelompok militan yang berafiliasi dalam serangan balik di sepanjang perbatasan.
Pakistan menuduh pemerintah Taliban melindungi kelompok militan Tehrik-i-Taliban Pakistan (TTP), yang kerap melancarkan serangan di wilayah Pakistan.
Kabul menolak tuduhan tersebut dan menegaskan bahwa wilayah Afghanistan tidak digunakan untuk melancarkan serangan terhadap negara lain.
BACA JUGA:Ketidakpastian Global Dorong Harga Emas Antam Naik, 1 Gram Tembus Rp2,59 Juta
Situasi di perbatasan Afghanistan–Pakistan saat ini masih tegang, meskipun tidak ada laporan bentrokan lanjutan sejak Rabu pagi.
Komunitas internasional menyerukan agar kedua negara menahan diri dan mengedepankan jalur diplomatik untuk meredakan konflik yang dikhawatirkan dapat berkembang menjadi eskalasi yang lebih luas.
Sumber: