Trump Janji Pertemuan dengan Xi tetap Jalan, Tarif 100% untuk China jadi Sorotan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengakui bahwa tarif impor sebesar 100% yang diterapkan pada produk asal china tidak akan di pertahankan dalam jangka panjang--X @idnfx
NTB, DISWAY.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengakui bahwa tarif impor sebesar 100% yang diterapkan pada produk asal China tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Meski begitu, Trump tetap menyalahkan pemerintah Beijing atas kebuntuan terbaru dalam pembicaraan perdagangan antara kedua negara.
Dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network yang disiarkan pada Jumat,17 Oktober 2025, Trump menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan respons atas tindakan China yang memperketat ekspor logam tanah jarang bahan krusial dalam sektor teknologi tinggi.
BACA JUGA:Dukung Kebersihan Kota Mataram, Pemprov NTB Serahkan Armada Sampah dan Insinerator
“Apakah tarif setinggi itu bisa dipertahankan? Tidak. Tapi angka itu yang mereka paksa saya lakukan,” kata Trump.
Pekan lalu, Trump mengumumkan penerapan tarif tambahan sebesar 100% untuk produk China yang masuk ke AS, bersamaan dengan peluncuran pembatasan ekspor perangkat lunak penting yang akan mulai berlaku pada 1 November.
Kebijakan ini diterapkan hanya sembilan hari sebelum masa keringanan tarif yang sebelumnya berlaku habis.
Langkah tersebut mengguncang pasar global, mengingat China adalah pemain utama di pasar logam tanah jarang yang dibutuhkan untuk produksi semikonduktor, baterai, dan berbagai perangkat elektronik.
BACA JUGA:Lulusan Baru Wajib Tahu! Magang Nasional Batch 2 Hadir November 2025
Meski demikian, Trump memastikan bahwa pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping tetap akan berlangsung di Korea Selatan dalam dua pekan mendatang, setelah sempat diragukan.
“Saya yakin hubungan kami dengan China akan baik-baik saja, tetapi kami menginginkan kesepakatan yang adil. Kesepakatan yang benar-benar adil,” ujar Trump dalam pada Kamis.
Nada yang lebih lunak dari Trump serta kepastian mengenai pertemuan dengan Xi membantu menahan penurunan indeks saham di Wall Street pada perdagangan Jumat pagi.
Pasar saham AS sebelumnya sempat mengalami tekanan akibat kebijakan tarif yang tiba-tiba serta kekhawatiran terhadap sektor perbankan regional.
Dalam tanda-tanda pelunakan ketegangan dagang, Menteri Keuangan AS Scott Bessent dijadwalkan melakukan pembicaraan telepon dengan Wakil Perdana Menteri China He Lifeng pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Sumber: