Pj. Sekda NTB: Atasi Inflasi Jangan Hanya Reaktif, Harus Terencana!
Pemprov NTB menegaskan perlunya strategi yang lebih terencana dan berkelanjutan dalam mengatasi inflasi di daerah--Pemprov NTB
Perwakilan Bank Indonesia NTB, Andhi Wahyu Riadno, menyampaikan keyakinannya bahwa inflasi daerah masih dapat dijaga pada kisaran sasaran 2,5% ± 1% hingga akhir tahun.
Namun, ia mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi fluktuasi harga di beberapa daerah.
“Perlu diwaspadai pergerakan harga pada November dan Desember, terutama di tiga wilayah Sumbawa, Mataram, dan Bima karena berdasarkan tren lima tahun terakhir, harga sejumlah komoditas seperti cabai, bawang merah, daging ayam, dan telur ayam cenderung meningkat menjelang akhir tahun,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPS NTB Dr. Wahyudin, M.M., melaporkan bahwa inflasi NTB pada Oktober 2025 tercatat sebesar 0,35% (mtm) dan 2,96% (yoy).
BACA JUGA:Akhir Tahun ini, Tunggakan BPJS Kesehatan bisa Dihapus, Begini Caranya!
Kenaikan tersebut dipicu oleh meningkatnya harga emas perhiasan dan cabai merah.
Dengan berbagai langkah strategis ini, Pemprov NTB berharap pengendalian inflasi ke depan dapat lebih efektif dan berkelanjutan, bukan hanya bersifat responsif terhadap gejolak harga sesaat.
Sumber: