Disnakertrans NTB Bangun Sistem Dukungan Psikososial bagi Pekerja Migran Lewat Pelatihan Peer Counselling

Disnakertrans NTB Bangun Sistem Dukungan Psikososial bagi Pekerja Migran Lewat Pelatihan Peer Counselling

Dinaskertrans Provinsi NTB menggelar kegiatan Peer Counselling Training for Strengthening Local Support System for Migrant Workers and Their Families--Disnakertrans Provinsi NTB

NTB, DISWAY.IDDinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menegaskan komitmennya dalam mendorong terwujudnya migrasi yang aman, adil, dan manusiawi bagi para pekerja migran Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala Disnakertrans NTB, Muslim, S.T., M.Si., saat membuka kegiatan Peer Counselling Training for Strengthening Local Support Systems for Migrant Workers and Their Families, yang digelar oleh AWO International bersama GIZ Indonesia, di Hotel Lombok Astoria, Mataram, pada 28–30 Oktober 2025.

BACA JUGA:Tahun Baru, Gadget Baru! Ini Penyebab Penjualan HP Naik Drastis di Akhir Tahun

Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan pemerintah daerah, lembaga sosial, dan organisasi masyarakat sipil dari Kabupaten Lombok Utara serta Lombok Timur.

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Learning Exchange and Collaboration Workshop sebelumnya, sebagai langkah konkret memperkuat sistem dukungan di tingkat lokal bagi pekerja migran dan keluarganya.

Dalam sambutannya, Muslim menyampaikan apresiasi kepada AWO International dan GIZ Indonesia atas inisiatif menyelenggarakan kegiatan yang dinilai penting bagi peningkatan kapasitas daerah dalam memberikan dukungan psikososial kepada para pekerja migran.

“Melalui pelatihan ini, para peserta baik aparat desa, relawan sosial, maupun LSM diharapkan dapat memberikan dukungan emosional dan sosial kepada pekerja migran serta keluarganya dengan pendekatan peer counselling,” ujar Muslim.

BACA JUGA:Bukan Kaleng-Kaleng! Ini Rekomendasi HP Gaming Terbaik 2025 dengan Spesifikasi Monster

Ia menambahkan, kegiatan ini sejalan dengan visi pembangunan daerah “NTB Maju, Sejahtera, dan Mendunia”, di mana kesejahteraan manusia menjadi fokus utama.

Muslim juga menekankan pentingnya membangun kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, masyarakat, dan mitra pembangunan internasional guna memperkuat perlindungan dan pemberdayaan bagi pekerja migran Indonesia.

“Kepala desa dan tokoh lokal harus menjadi agen perubahan dalam mencegah migrasi non-prosedural. Pelatihan seperti ini jangan berhenti di ruang kelas, tapi harus diwujudkan dalam aksi nyata di lapangan,” tegasnya.

Selain memperkuat kapasitas sumber daya manusia, Disnakertrans NTB juga tengah menyiapkan berbagai kebijakan strategis, termasuk penyusunan buku pedoman sistem informasi ketenagakerjaan, sebagai bentuk peningkatan pelayanan dan perlindungan terhadap pekerja migran dan keluarganya.

Perwakilan BP3MI NTB turut memberikan apresiasi atas inisiatif ini, menyebut pelatihan tersebut sebagai upaya memperkuat sinergi antar-lembaga dalam menyediakan layanan pendampingan yang lebih empatik dan responsif terhadap kebutuhan pekerja migran.

Dukungan juga datang dari mitra internasional. Stefan Bepler dari AWO International South Asia berharap kegiatan ini dapat memperluas kapasitas dukungan psikososial di tingkat komunitas.

Sumber: