Festival Kampo Mahawo 2025! Momen Penting Ketika Yenny Wahid Bicara Soal Gus Dur, Perempuan, dan Perdamaian

Acara yang difasilitasi Wahid Foundation, bekerja sama dengan La Rimpu dan LP2DER, dihadiri langsung oleh Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid, putri sulung Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).--Pemkab Bima
Prof. Atun, Direktur La Rimpu, dalam sambutannya menegaskan pentingnya melibatkan perempuan dan pemuda sebagai aktor strategis dalam pembangunan perdamaian.
“Kami meyakini bahwa perempuan dan pemuda adalah bagian dari perjuangan kemajuan bersama. Bukan untuk menyaingi siapa pun, tapi untuk ikut memikul kerja-kerja damai yang mungkin terlalu berat jika hanya dilakukan oleh segelintir orang,” katanya.
BACA JUGA:Kadin Siap Sukseskan Danantara, Kelola Aset Senilai 900 Miliar Dolar AS
Kampo Mahawo hadir bukan sebagai proyek seremonial, tapi sebagai model hidup yang mencoba membumikan perdamaian di tanah yang kaya budaya ini. Dukungan dari UN Women, Kedutaan Besar Belanda, dan Korea Selatan turut memperkuat semangat itu.
Malam mulai turun, namun semangat tak surut.
Dari balik panggung sederhana di Bima, suara perempuan dan pemuda bersatu dengan gema warisan lokal, menanamkan harapan agar damai bukan hanya kata dalam pidato, tapi kenyataan yang tumbuh di setiap kampung.
Dan Yenny Wahid, di tengah masyarakat yang menyambut hangat, membuktikan bahwa perjuangan Gus Dur terus berdenyut—dari Jakarta hingga ke jantung Bima.
Sumber: