Pernikahan Anak di Lombok Bikin Sekda Nyesek, Sempat Tak Percaya Sampai Putar Video 3 Kali

Viralnya pernikahan anak di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), memicu reaksi keras dari Sekretaris Daerah (Sekda) setempat, Lalu Pathul Bahri.--
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari orang tua hingga tokoh masyarakat, untuk tidak membiarkan praktik ini terus berulang.
"Malu rasanya. Tapi ini nyata. Ini harus kita hadapi dan ubah," tegasnya.
Menanggapi kejadian ini, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Lombok Tengah dikabarkan telah turun tangan.
Mereka akan memverifikasi usia kedua mempelai dan memastikan apakah pernikahan tersebut dilakukan sesuai prosedur hukum, termasuk kemungkinan adanya dispensasi dari pengadilan agama.
BACA JUGA:Rosan Roeslani Bantah Ray Dalio Mundur dari Dewan Penasihat BPI Danantara, Klaim Berjalan Lancar
Jika terbukti pernikahan dilakukan di bawah umur tanpa prosedur yang sah, pihak dinas akan memberikan pendampingan kepada keluarga serta melakukan langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang.
Aktivis perlindungan anak di NTB menilai bahwa kasus ini hanyalah puncak gunung es dari problem sistemik yang sudah berlangsung lama.
“Pernikahan anak bukan hanya soal tradisi. Ini soal pendidikan, ekonomi, hingga akses terhadap layanan kesehatan dan hukum,” ujar Nuraini, salah satu pegiat dari Forum Anak NTB.
Ia juga mendesak pemerintah daerah untuk lebih agresif dalam menerapkan kebijakan pencegahan.
“Bukan sekadar sosialisasi. Harus ada tindakan nyata, mulai dari sekolah sampai ke komunitas adat,” tambahnya.
"Kalau hari ini kita biarkan satu anak menikah dini, maka kita telah mengorbankan satu generasi," pungkas Sekda dengan nada penuh keprihatinan.
Sumber: