Miris! Pasien Penyakit Berat di Bima, Dompu, Sumbawa Harus Jauh-jauh Berobat ke Lombok

Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dengan tegas menyuarakan kegelisahan warganya, terutama di Pulau Sumbawa, yang hingga kini masih harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapat pengobatan serius.--Pemkot Bima
MATARAM, DISWAY.ID — Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal dengan tegas menyuarakan kegelisahan warganya, terutama di Pulau Sumbawa, yang hingga kini masih harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapat pengobatan serius.
"Jangan lagi bicara soal bagaimana jenazah dipulangkan dari Mataram ke kampung halaman. Yang harus kita pikirkan: bagaimana caranya agar warga Sumbawa, Dompu, dan Bima tak perlu menyebrang ke Lombok untuk mendapat layanan medis layak,” ujar Gubernur Iqbal di hadapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Koordinasi Kesehatan Provinsi NTB, Selasa dikutip dari laman resmi Kemenkes.
BACA JUGA:Ganggu Tidur! Saat Konsumsi 5 Makanan-Minuman Ini Dimalam Hari
Realitas pahit masih dirasakan masyarakat di wilayah timur NTB.
Pasien dengan penyakit kronis seperti gagal ginjal, stroke, hingga kanker sering kali harus dirujuk ke RSUP di Kota Mataram.
Bagi keluarga kurang mampu, biaya transportasi dan akomodasi menjadi beban tambahan yang menyulitkan.
Belum lagi risiko keterlambatan penanganan medis karena jarak tempuh yang jauh.
BACA JUGA:Menkes Singgung Rendahnya Gaji Rakyat Indonesia di Hadapan Gubernur NTB: Harusnya Rp15 Juta!
“Sakit saja sudah berat, apalagi harus menyeberang pulau untuk berobat. Ini bukan cerita baru, tapi sudah puluhan tahun,” keluh seorang kepala puskesmas dari Bima yang turut hadir dalam forum tersebut.
BACA JUGA:Masuk Daftar Calon Ketua Umum PPP, Anies Baswedan Beri Respons Menohok
RSUD Kota Bima Ditingkatkan, Tapi Tak Cukup
Gubernur mengungkapkan bahwa Pemprov NTB telah mengambil langkah awal, salah satunya dengan peningkatan layanan di RSUD Kota Bima.
Rumah sakit tersebut kini telah dilengkapi dengan alat CT Scan dan layanan hemodialisa (cuci darah), yang sebelumnya hanya tersedia di Mataram.
Namun, Iqbal menegaskan, peningkatan itu belum cukup. “Kami ingin rumah sakit di Pulau Sumbawa mampu tangani kasus-kasus berat. Pasien tak perlu lagi 'naik kapal' hanya demi mendapat MRI atau kemoterapi.”
Di forum yang sama, Menkes Budi menyatakan bahwa transformasi sistem kesehatan nasional menargetkan pemerataan layanan—baik primer maupun rujukan.
Sumber: