Intip Profil 5 Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat, Salah Satu dari Asing!

Ilustrasi. Potret pertambangan nikel di Raja Ampat melalui citra satelit Google.-Tangkapan layar-
BACA JUGA:Idul Adha dan Totalitas Kepemimpinan Spiritual
Fakta menariknya perusahaan tambang ini seluruh sahamnya dikuasai oleh PT Aneka Tambang (Persero) Tbk pada 2008.
Semula, Antam hanya mendapat porsi saham sebesar 25 persen.
Sebagian besar 75 persen saham PT Gag Nikel dikuasi oleh perusahaan asing asal Australia, yakni Asia Pacific Nickel Pty. Ltd.
Sejak saat itu, 2008, Antam pun berhasil akusisi saham dan memegang kendali PT Gag Nikel hingga sekarang.
Berdasarkan Keputusan Presiden 41/2004 tentang Perizinan dan Perjanjian di Bidang Pertambangan, PT Gag Nikel termasuk 13 perusahan yang diizinkan melanjutkan kontrak karya pertambangan di kawasan hutan.
BACA JUGA:Raja Ampat Melawan: Protes Tambang Nikel dan Aksi Diam Menteri ESDM yang Dikecam Publik
4. PT Nurham
Salah satu perusahaan tambang di Raja Ampat yang beroperasi di Raja Ampat adalah PT Nurham.
Hanya saja tak ada informasi jelas secara publikasi yang menyatakan bahwa perusahaan ini aktif melakukan pertambangan nikel.
Meski begitu, PT Nurham hanya terdaftar pada sistem pengadaan elektronik Pemerintah Provinsi Papua.
Pun begitu, tidak ada catatan detail berupa jumlah wilayah pertambangan dengan nilai kontrak secara publik.
BACA JUGA:Jalur Mandiri PMB UINMA 2025 Dibuka, Catat Jadwal dan Tanggal Pentingnya Sekarang!
5. PT Mulia Raymond Perkasa
Terakhir di antara perusahaan tambang di Raja Ampat ada PT Mulia Raymond Perkasa.
Perusahaan ini mengantongi IUP dan luas konsesi tambang sekitar 2.194 Ha.
Wilayah tambang PT MRP meliputi Pulau Manyaifun dan Pulau Batang Pele di Distrik Waigeo Barat Kepulauan.
Sumber: