Tips Berhenti Merokok, Dr. Tirta Ungkap Dampak sampai Bisa Stop Total

Dr. Tirta sukses berhenti merokok setelah 17 tahun menjadi perokok berat.-Tangkapan layar-
Menurutnya seorang perokok butuh waktu agar bisa berhenti secara total.
Ia kerap menyarankan kepada pasien untuk mengganti jenis dan menurunkan jumlah rokok yang dihisap.
"Biasanya kalau orang yang nggak kuat, gue nyaranin itu closing dos. Nah ini kadang dengan dokter jantung itu kadang beda pendapat.
"Jadi aku selalu nyaranin, aku kalau tanya pasien, 'Masnya ngerokok berapa lama?' 'Sama kayak dokter 17 tahun'. 'Oh ngerokoknya apa?' saya tanya. Aku hafal, kan, kretek atau mild?" paparnya lagi.
Perokok Mild Lebih Mudah Berhenti
Menariknya, menurut Dr. Tirta, perokok mild akan lebih mudah berhenti.
"Kalau rokoknya mild, putihan, oh gampang banget itu, gampang banget berhentinya," ujarnya.
Katanya dia, perokok mild hanya cukup empat hari untuk mengubah kebiasaan menjadi tanpa merokok.
"Karena rokok yang kebiasaan mild itu gampang kayak... kau setop empat hari juga nggak kerasa," ungkapnya.
Sebaliknya, seorang perokok kretek dinilai butuh waktu lama agar bisa berhenti total.
Sebab, rokok kretek memiliki kandungan nikotin sangat padat.
"Yang berat itu kalau dia (rokoknya) kretek, sisa, cerutu, wah itu berat (berhentinya). Karena ya nikotinnya berat banget.
"Biasanya aku nyaranin, setop sisanya, turunin ke rokok yang lain. Ya jangan sisa, turunin ke mild, bertahap.
"Kalau misalnya satu bungkus, turunin jadi sepuluh, sembilan, delapan, dua baru nanti bisa nol (berhenti total)," tukas Dr. Tirta dalam podcast itu.
Jadi, sudah siap berhenti merokok berdasarkan saran Dr. Tirta ini?
Sumber: