BACA JUGA:Fakta Demo Ojol 2025: 25 Ribu Driver Hentikan Layanan, 5 Tuntutan Utama Disuarakan
Pengakuan Pelaku dan Proses Hukum Berjalan
Secara mengejutkan, WH datang secara sukarela ke Polda NTB dan mengakui perbuatannya.
Meski begitu, penyidik tetap melakukan verifikasi dengan mencocokkan pengakuan pelaku dengan bukti dan kesaksian korban.
"WH datang dan mengaku. Tapi kami tetap perlu mencocokkan dengan keterangan korban melalui interogasi dan olah TKP," jelas Kombes Pol. Syarif.
Polda NTB menegaskan bahwa kasus ini menjadi perhatian serius dan proses penyidikan akan terus dikembangkan hingga tuntas.
Sebelumnya, Polda Nusa Tenggara Barat memulai penyelidikan terhadap dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram.
Laporan pelecehan seksual dilayangkan oleh dua orang mahasiswi yang mengaku menjadi korban tindakan tidak senonoh dari oknum dosen yang menjabat sebagai kepala asrama putri.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda NTB, Kombes Pol. Syarif Hidayat mengatakan bahwa laporan tersebut telah diterima dan ditindaklanjuti.
"Iya, kami akan tindak lanjuti laporan dengan melakukan penyelidikan," ujarnya, dikutip dari Tribratanews.ntb Rabu 21 Mei 2025.
Laporan dugaan pelecehan seksual kepada oknum dosen ini dibuat secara resmi oleh dua korban dengan pendampingan dari Koalisi Stop Kekerasan Seksual (KSKS) NTB.
Hingga pukul 20.00 WITA, korban dan seorang saksi telah dimintai keterangan oleh tim penyidik Subdirektorat Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Ditreskrimum Polda NTB.
"Korban yang melapor ada dua orang, dan satu lagi sebagai saksi," jelas Kombes Syarif.