Peresean Versi Asli Tampil di FORNAS VIII NTB 2025, Gratis untuk Umum

Peresean Versi Asli Tampil di FORNAS VIII NTB 2025, Gratis untuk Umum - Foto: Ist--
Mataram, DISWAY.ID - Warisan budaya khas Suku Sasak, Peresean, hadir dalam format aslinya di tengah gelaran Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII NTB 2025. Pertunjukan ini menjadi angin segar bagi pelestarian budaya tradisional Lombok, berkat inisiatif Pemerhati Peresean sekaligus Anggota Deputi VI FORNAS NTB, Kamaruddin atau yang akrab disapa Amaq Mila.
Pertunjukan Peresean digelar di Lapangan Lanud Rembiga, Kota Mataram, dan terbuka gratis untuk umum atas dukungan langsung dari Gubernur NTB.
Sebelumnya, Peresean sempat ditampilkan dalam bentuk seni teatrikal pada acara pembukaan FORNAS. Namun, bagi Amaq Mila, penampilan itu belum menggambarkan esensi sejati dari Peresean sebagai seni bela diri tradisional.
“Pada hari Minggu kemarin saya bertemu dengan Pak Gubernur NTB saat menghadiri acara bersama AHY. Saya sampaikan langsung kepada beliau bahwa dalam pembukaan FORNAS, Peresean hanya tampil dalam bentuk pertunjukan seni teatrikal, bukan pada tataran original,” ujar Amaq Mila, Senin (28/7).
Karena itulah, Amaq Mila berinisiatif menghadirkan Peresean dalam versi orisinal, lengkap dengan semangat dan adat pertarungan dua Pepadu. Awalnya kegiatan ini dirancang secara swadaya dengan partisipasi masyarakat melalui tiket masuk. Namun, Gubernur NTB mengambil langkah berbeda.
“Awalnya saya sampaikan bahwa kegiatan ini akan digelar secara normal dan swadaya, dengan tiket masuk sebagai tanda partisipasi masyarakat. Namun Pak Gubernur menyatakan, jangan pakai tiket. Beliau akan ambil tanggung jawab untuk menyukseskan kegiatan Peresean ini,” tambahnya.
Hingga saat ini, pertunjukan Peresean sudah mulai menarik perhatian. Sekitar 300 penonton hadir menyaksikan hari pertama, meskipun informasi belum tersebar luas ke seluruh peserta FORNAS yang jumlahnya mencapai 18 ribu orang.
“Alhamdulillah, sudah mulai berjalan. Hari ini ada sekitar 300 orang yang hadir menyaksikan, meski informasi belum menyebar luas. Kami berharap dalam lima hari ke depan, informasi ini bisa sampai ke seluruh tamu-tamu kita yang ingin menyaksikan langsung seni olahraga tradisional ini,” jelas Amaq Mila.
Pertarungan pertama mempertemukan Paguyuban Pringgasela dari Lombok Timur melawan Paguyuban Motor Jagat dari Gegutu. Sedangkan duel berikutnya akan mempertemukan Paguyuban Sakamandari dari Satang-Satang dengan Paguyuban Sekar Kedaton dari Gerung, yang dijadwalkan tampil besok sore.
Pagelaran Peresean ini diproyeksikan berlangsung hingga 10 Agustus 2025, menyesuaikan dengan jadwal kepulangan peserta FORNAS.
“Pertimbangannya, karena jumlah peserta mencapai 18 ribu orang, tidak semua bisa kembali dalam satu waktu. Maka, bagi mereka yang masih berada di Lombok, kami ajak untuk menyaksikan Peresean,” katanya.
Amaq Mila berharap momen ini menjadi bagian dari kesan mendalam bagi tamu FORNAS VIII NTB 2025.
“Ini bagian dari pesan Pak Gubernur datang ke Lombok bukan hanya bertanding, tapi juga membawa pulang kesan dan cerita baik, bahwa di Lombok ada budaya luar biasa seperti Peresean,” pungkasnya.
Sumber: