Genjot Sumber PAD, Pemkot Bima Incar Cuan dari Bank Sampah Induk

Bima genjot PAD dari bank sampah--Pemkot Bima
BIMA, DISWAY.ID - Pemkot Bima tengah mengincar sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sampah.
Usai bersilaturahmi dengan keluarga besar Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Wali Kota H. A. Rahman H. Abidin, SE bersama Wakil Wali Kota Feri Sofiyan, SH meninjau langsung Bank Sampah Induk milik Pemerintah Kota Bima.
Peninjauan ini menjadi langkah awal pemerintah untuk merumuskan strategi pengelolaan sampah yang tidak hanya berorientasi pada kebersihan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi.
BACA JUGA:Info Loker Alfamart Branch Lombok! Kesempatan Jadi Store Crew Terbuka Lebar, Catat Jadwalnya
Wali Kota menegaskan bahwa pihaknya sedang mencari skema agar sampah bisa memberikan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Ini bukan sekadar soal kebersihan, tetapi juga bagian dari inovasi dan pemberdayaan. Sampah bisa jadi sumber cuan jika dikelola dengan tepat,” ujar Wali Kota dikutip dari laman resmi Pemkot Bima.
Wakil Wali Kota menambahkan, keberhasilan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular harus melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk komunitas lingkungan dan pihak swasta, agar manfaatnya bisa berkelanjutan.
Langkah ini merupakan bagian dari penguatan Gerakan Kota Bima BISA (Bersih, Indah, Sehat, dan Asri), yang menjadi salah satu pilar pembangunan daerah.
BACA JUGA:Link Live Streaming Final Liga Europa 2025: Tottenham vs Manchester United
Ke depan, Pemkot Bima akan terus mendorong inovasi dan kolaborasi agar Bank Sampah Induk berfungsi optimal sebagai pusat pengelolaan sampah terpadu yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.
Pada tahun 2023, jumlah produksi timbunan sampah di Kota Bima mencapai 80,68 ton per hari atau 29.448 ton per tahun.
BACA JUGA:Live Streaming MotoGP Inggris 2025: Saksikan Serunya Seri Ketujuh di Silverstone
Namun baru dapat ditangani dengan pola konvensional unggul, angkut dan buang mencapai 78 persen yaitu sebesar 22.969 ton per tahun atau 62,93 ton per hari dari target 80 persen melalui program NTB Zero Waste, hal itu dikarenakan masih terbatasnya sarana dan prasarana serta kekurangan personil
dalam hal pengurangan sampah, Kota Bima baru mencapai 4,48 persen yakni 3,62 ton per hari atau 1.321 ton per tahun, masih jauh dari target 25 persen.
Sumber: