Enerjik B-Boy Indo Warnai FORNAS VIII, NTB Tampil Mendominasi

Enerjik B-Boy Indo Warnai FORNAS VIII, NTB Tampil Mendominasi

Enerjik B-Boy Indo Warnai FORNAS VIII, NTB Tampil Mendominasi - Foto: Disway NTB/Ryan--

Mataram, DISWAY.ID – Irama beat menghentak dan gerakan energik para breaker kembali memanaskan panggung Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII 2025 di Nusa Tenggara Barat. Induk organisasi pecinta budaya urban dan tari jalanan, B-Boy Indo, kembali menunjukkan eksistensinya dengan menggelar 11 kategori kompetisi breaking dan open style.

Wakil Ketua Umum B-Boy Indo Pusat, Roy Martin, mengatakan bahwa tahun ini kompetisi B-Boy Indo diikuti oleh 13 provinsi, menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 21 provinsi. Menurutnya, jarak geografis menjadi salah satu penyebab berkurangnya partisipasi dari daerah-daerah jauh.

“Tahun ini memang ada penurunan provinsi yang ikut. Tapi dari sisi jumlah peserta, justru lebih banyak. NTB sebagai tuan rumah bahkan mengirim 20 peserta, terbanyak dari semua provinsi,” ujar Roy di sela kompetisi, Selasa (30/7).

Dijelaskan Roy, total ada 7 juri yang bertugas menilai penampilan peserta tiga dari pusat dan empat dari NTB. Penilaian dibagi ke dalam dua kategori utama, yaitu open style dan bboy. Dalam kategori open style, peserta dituntut memahami musikalitas secara mendalam.

“Penilaian sangat menekankan pada pemahaman musik. Peserta harus bisa menyatu dengan beat lagu. Kalau cuma ngejar semua beat tanpa penghayatan, justru itu yang bahaya,” tegas Roy.

Kategori open style bahkan membuka ruang bagi peserta usia 35 tahun ke atas, yang dikenal sebagai generasi old school, untuk tetap unjuk kebolehan. Hal ini menunjukkan bahwa seni gerak jalanan tidak terbatas usia, tapi soal karakter, ekspresi, dan kekuatan budaya.

Meskipun dari sisi wilayah partisipasi mengalami penyusutan, Roy melihat sisi positif dari meningkatnya kualitas dan kuantitas peserta dari provinsi yang hadir, terutama NTB sebagai tuan rumah.

“Tahun lalu memang lebih banyak provinsi, tapi perwakilannya sedikit. Tahun ini meski 13 provinsi, jumlah pesertanya lebih banyak. NTB luar biasa, dominan,” ungkapnya.

Roy berharap, pada FORNAS mendatang, seluruh 25 provinsi yang sudah memiliki jaringan aktif B-Boy Indo bisa berpartisipasi. Ia juga menyuarakan pentingnya dukungan logistik dari KORMI agar para pegiat tari jalanan dari berbagai daerah bisa diberangkatkan.

“Harapan kami dari B-Boy Indo, KORMI bisa bantu memberangkatkan semua provinsi. Pegiat kami ada di 25 provinsi, sayang kalau tak bisa ikut hanya karena soal transportasi,” pungkasnya.

Kehadiran B-Boy Indo di FORNAS VIII bukan sekadar mempertontonkan gerakan memukau di atas panggung. Tapi juga membawa pesan kuat: budaya jalanan adalah bagian dari identitas olahraga masyarakat yang layak tumbuh dan berkembang di pentas nasional.

Sumber: