Bandingkan Indonesia, Malaysia, dan Singapura: Siapa yang Paling Boros di Trasnportasi?
 
                                    Foto Ilustrasi Trasnportasi--Pemprov DKI Jakarta
Direktur Jenderal Integrasi Transportasi dan Multimoda Kementerian Perhubungan, Risal Wasal, menegaskan bahwa mahalnya biaya transportasi tidak bisa semata-mata diatasi dengan menurunkan tarif.
Menurutnya, yang lebih penting adalah meningkatkan daya beli masyarakat.
BACA JUGA:Mandalika Korpri Fun Night Run, Event Lari Malam Bertaraf Nasional Siap Diluncurkan
“Kalau pendapatan masyarakat naik, otomatis ongkos transportasi tidak lagi dianggap berat. Jadi solusi bukan hanya menekan tarif, tapi juga memastikan ekonomi warga meningkat,” ujar Risal , 08 Agustus 2025.
Ia mencontohkan di Bekasi, biaya transportasi rata-rata mencapai Rp1,91 juta per bulan atau 14,02% dari pendapatan.
Jika penghasilan warga bertambah Rp4 juta per bulan, maka angka itu tidak lagi menjadi masalah besar.
Risal menekankan bahwa tantangan ini menjadi pekerjaan bersama, baik pemerintah pusat maupun daerah, untuk menghadirkan transportasi yang efisien sekaligus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Sumber:
 
                         
                                 
                                 
                                 
                                 
                                 
                                     
                                     
                                     
                                     
                                     
                                                 
                                                 
                                                 
                                                