Bandingkan Indonesia, Malaysia, dan Singapura: Siapa yang Paling Boros di Trasnportasi?
Foto Ilustrasi Trasnportasi--Pemprov DKI Jakarta
NTB, DISWAY.ID - Rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia untuk transportasi ternyata masih di atas ambang batas ideal.
Berdasarkan data terbaru, biaya transportasi di Tanah Air mencapai 12,46% dari total pendapatan bulanan, sementara Bank Dunia menetapkan standar sehat tidak lebih dari 10%.
Dengan asumsi pendapatan per kapita 2024 sebesar Rp6,55 juta per bulan, artinya masyarakat rata-rata harus merogoh kocek sekitar Rp816 ribu setiap bulan hanya untuk ongkos perjalanan.
BACA JUGA:Media Sosial Diblokir, Nepal Bergejolak: KBRI Terbitkan Imbauan Darurat untuk WNI
Bekasi, Depok, dan Surabaya Jadi Kota dengan Ongkos Transportasi Tertinggi
Tiga kota tercatat memiliki biaya transportasi termahal di Indonesia.
Bekasi menduduki peringkat pertama dengan beban biaya mencapai Rp1,9 juta per orang tiap bulan, setara 14,02% dari total pendapatan.
Posisi kedua ditempati ditempati Depok dengan rata-rata Rp1,8 juta (16,32%), sedangkan Surabaya berada di urutan ketiga dengan Rp1,62 juta (13,61%).
Bandingkan dengan Malaysia dan Singapura
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, persentase pengeluaran transportasi masyarakat Indonesia memang lebih tinggi, meski nominalnya lebih rendah.
BACA JUGA:Kouta FLPP Naik, BTN Bidik Kredit Tumbuh 7-9%
• Malaysia: Menurut Department of Statistics Malaysia (DOSM) 2022, biaya transportasi warga rata-rata mencapai 520,82 ringgit per bulan atau sekitar Rp2,03 juta. Angka itu hanya sekitar 6,14% dari pendapatan rata-rata rumah tangga sebesar 8.479 ringgit.
• Singapura: Department of Statistics Singapore (DOSS) mencatat pada 2023 rata-rata rumah tangga menghabiskan 951 dolar Singapura untuk transportasi (sekitar Rp12,1 juta), yang juga 6,14% dari pendapatan bulanan senilai 15.473 dolar Singapura.
1. Transportasi pribadi: 678 dolar Singapura (Rp8,7 juta)
2. Transportasi umum: 174 dolar Singapura (Rp2,23 juta)
3. Transportasi udara: 93 dolar Singapura (Rp1,19 juta)
Kemenhub: Solusi Bukan Sekadar Turunkan Tarif
Sumber: