Hamas Ajukan- Tuntutan Gencatan Senjata di Gaza, Desak Israel Angkat Kaki dan Bangun Ulang Wilayah

Kelompok Militan Hamas--University of Navarra
Ia menyatakan bahwa Netanyahu secara konsisten menghalangi setiap upaya negosiasi, baik dalam putaran yang sekarang maupun sebelumnya.
“Meski mengerahkan kekuatan militer yang brutal dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, mereka belum mampu menunjukkan kemenangan sejati. Itu hanya ilusi,” tegas Barhoum.
Pengamat: Solusi Damai Tetap Jauh dari Harapan
Sementara itu, Gideon Levy, jurnalis senior dari harian Israel Haaretz, menyampaikan pendapat yang lebih skeptis mengenai arah jangka panjang dari perundingan ini.
Meski ada harapan untuk meredakan kekerasan dalam waktu dekat, Levy menilai bahwa prospek solusi politik yang menyeluruh termasuk berdirinya negara Palestina masih jauh dari kenyataan.
“Mungkin kita bisa melihat akhir konflik bersenjata saat ini, tapi berbicara tentang solusi yang lebih besar itu cerita lain,” katanya dalam wawancara dengan Al Jazeera.
Levy menyoroti minimnya kemauan politik dari Amerika Serikat sebagai faktor utama stagnasi solusi jangka panjang.
“Selama tidak ada tekanan nyata dari Washington, tidak akan ada kemajuan substansial. Presiden AS pun tampaknya tidak menunjukkan komitmen terhadap solusi dua negara,” tambahnya.
BACA JUGA:Turun Harga Drastis! Rekomendasi HP RAM 12 GB Buat Gaming dan Multitasking Berat
Perundingan di Mesir saat ini menjadi sorotan global, karena dinilai sebagai peluang besar untuk meredam kekerasan yang telah menewaskan ribuan warga sipil dan menghancurkan infrastruktur Gaza.
Meski prosesnya penuh tantangan, banyak pihak berharap gencatan senjata yang adil dan berkelanjutan dapat segera tercapai dengan syarat adanya komitmen nyata dari semua pihak, termasuk negara-negara berpengaruh seperti Amerika Serikat.
Sumber: