La Nina Mulai Terlihat, BMKG Prediksi Hujan Lebat Hingga Februari 2026
Ilustrasi--BMKG
NTB, DISWAY.ID - Beberapa wilayah di Indonesia kini tengah menghadapi fase puncak musim hujan, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Februari 2026.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), sekitar 43,8 persen wilayah atau 306 Zona Musim (ZOM) di Indonesia sudah memasuki musim hujan.
Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menyampaikan bahwa fenomena La Nina mulai muncul jelang puncak musim hujan.
BACA JUGA:Kemenkeu Kebut RUU Redenominasi, Sistem Keuangan Nasional Bakal Lebih Efisien
Menurutnya, La Nina yang berlangsung hingga Maret 2026 tergolong lemah, sehingga dampaknya terhadap curah hujan tidak akan terlalu ekstrem.
Fenomena La Nina dan Cara Kerjanya
La Nina merupakan fenomena iklim global yang ditandai dengan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur lebih dingin dari biasanya, kebalikan dari El Nino.
Secara sederhana, La Nina terjadi saat angin pasat (trade winds) di Pasifik menguat, mendorong air hangat ke barat Pasifik (dekat Indonesia dan Australia) dan menyebabkan air laut yang lebih dingin naik ke permukaan di timur Pasifik (dekat Amerika Selatan).
Perubahan suhu laut ini memengaruhi pola cuaca secara global, termasuk di Indonesia.
Dampak La Nina di Indonesia
Meski tergolong lemah, La Nina berpotensi memberikan dampak signifikan selama puncak musim hujan.
Beberapa di antaranya:
1. Curah Hujan Meningkat
La Nina dapat memicu hujan lebih lebat dari rata-rata di sejumlah wilayah, terutama di Indonesia bagian barat dan tengah.
2. Musim Hujan Datang Lebih Awal
BACA JUGA:Indonesia U-17 Hadapi Brasil U-17: Mental Kuat jadi Senjata Rahasia Garuda Muda
Sumber: