Kasus Covid-19 di India, Singapura-Thailand 'Meledak' Lagi, Indonesia Aman?

BACA JUGA:Momen Langka Gibran saat Dampingi Megawati dari Belakang di Upacara Peringatan Hari Pancasila

BACA JUGA: Pesan Gubernur NTB di Pondok Pesantren Al-Hamidiyah Kampus 2 kepada Para Santri: Jangan Minder!

Angka tersebut merupakan jumlah kasus aktif di India, di mana rata-rata sebarannya meningkat menjadi 126 kasus per hari.

Angka tersebut dinilai positif selama 24 jam terakhir berdasarkan tes terhadap 395 pasien.

Otoritas menegaskan bahwa kasus Covid-19 di India mengalami peningkatan tajam hingga 10,12 persen.

"Saya pribadi memeriksa ketersediaan tabung oksigen, tempat tidur ICU, ventilator, dan masker. Saluran bantuan khusus Covid-19 akan segera diluncurkan," kata Menteri Kesehatan India, Dinesh Gundu Rao.

BACA JUGA:SPMB Jatim 2025 Dibuka, Cek Syarat, Pengambilan PIN hingga Tahapan Pendaftarannya Disini

BACA JUGA:BTN Indonesia Fashion Week 2025 Sukses Digelar, BTN Bidik Ekosistem Industri Fesyen di Indonesia

Kasus Kematian

Sementara itu di Punjab terkonfirmasi ada dua kasus aktif, dan di Chandigarh terdapat kasus kematian pertama terkait Covid.

Identitas korban tak dijelaskan, namun disebutkan bahwa korban seorang pria berusia 40 tahun dari Uttar Pradesh.

Kematiannya juga karena diperburuk akibat penyakit penyerta, termasuk Hepatitis B.

Sedang Dewan Riset Media India (ICMR) telah merilis pernyataan bahwa varian Covid-19 yang aktif saat ini masih merupakan sub-varian Omicron.

Sebagian besar penyebarannya menyebabkan gejala ringan.

Seorang ahli bernama Dr. Arjun Dang dari Dr. Dangs Lab mengklaim adanya sub-varian yang lebih mudah menular yakni LF7 dan NV181.

Sumber: