Ngobrol Pakai Bahasa Arab, Wawako Mataram dan Dubes Rwanda Langsung Punya Chemistry Diplomasi

Kesamaan nilai-nilai budaya dan komunikasi yang cair menjadi modal besar untuk kerja sama yang berkelanjutan.--Pemkot Mataram
MATARAM, DISWAY.ID – Bahasa Arab menjadi jembatan tak terduga yang mempererat hubungan diplomatik antara Pemerintah Kota Mataram dan Republik Rwanda.
Dalam pertemuan hangat di Kedutaan Besar Rwanda di Jakarta, Selasa 3 Juni 2025 Wakil Wali Kota Mataram, TGH. Mujiburrahman, menjalin kedekatan yang erat dengan Duta Besar Rwanda untuk Indonesia, Sheikh Abdul Karim Harelimana.
Menariknya, obrolan keduanya berlangsung lancar dalam Bahasa Arab, bahasa yang mereka kuasai dengan fasih.
“Bahasa Arab menjadi titik temu kami. Karena sama-sama fasih, kami bisa berbincang secara lebih leluasa dan mendalam. Dari situlah muncul rasa saling percaya yang tumbuh secara alami,” ujar TGH. Mujiburrahman dikutip dari laman resmi Pemkot Mataram.
BACA JUGA:Penuhi Aturan OJK, Spin Off BTN Syariah Segera Terwujud
Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari interaksi hangat sebelumnya saat 25 duta besar negara sahabat berkunjung ke Pantai Eks Pelabuhan Ampenan, Mataram, pada 9 Mei 2025.
Kala itu, Wawako Mataram dan Dubes Rwanda memulai komunikasi personal yang kemudian berlanjut ke arah diplomasi konkret.
Didampingi Kepala Dinas Pariwisata Kota Mataram, Dr. Cahya Samudra, Wawako Mataram membahas peluang kerja sama antarkota atau sister city antara Kota Mataram dan Kota Kigali, ibu kota Rwanda.
Dubes Sheikh Abdul Karim menyambut gagasan ini dengan antusias dan menyatakan komitmennya untuk menjalin kerja sama lebih lanjut.
BACA JUGA:Diskon Tarif Listrik 50% Bulan Juni-Juli Batal, Masyarakat : Dari Senang Jadi Syok
Menurut Dr. Cahya Samudra, sektor pariwisata bisa menjadi awal yang menjanjikan.
Ia menjelaskan bahwa Rwanda seringkali dipersepsikan hanya sebagai sabana kering, padahal negara tersebut juga memiliki kawasan pegunungan yang sejuk dan alami.
Sebaliknya, Kota Mataram memiliki pantai-pantai indah yang tidak dimiliki Rwanda.
“Inilah celah kerja sama yang bisa dimanfaatkan. Kami bisa saling mengisi kekurangan dan bersama-sama mempromosikan daya tarik wisata yang dimiliki masing-masing wilayah,” ujarnya.
Sumber: