Keluarga Pasrah, Jenazah WNI yang Meninggal di Gurun Mekkah Tak Bisa Dipulangkan

SM, jemaah Haji ilegal asal Pameksan, Madura, meninggal dunia di tengah gurun Arab Saudi.-Istimewa-
Hal tersebut diungkap oleh tokoh masyarakat setempat bernama Junaidi, seperti dilansir dari berbagai sumber.
Junaidi menyebut pemulangan jenazah WNI asal Pamekasan itu memakan biaya hingga Rp 67 juta.
BACA JUGA:Pemprov NTB mencairkan gaji ke-13 dan TPP untuk ASN, total anggaran Rp117 miliar.
BACA JUGA:Musrenbang NTB 2025: Waktunya Daerah Bicara, Pusat Mendengar
Biaya tersebut sudah termasuk ongkos tiket pesawat, dan peti mati jenazah.
"Pasrah lantaran dimintai uang sekitar 12 ribu Riyal atau sekitar Rp 52 juta.
"Ditambah ongkos pesawat dan peti mati sekitar Rp 15 juta.
"Jadi total butuh biaya kurang lebih Rp 67 juta," terangnya, Selasa, 3 Juni 2025.
BACA JUGA:Gagal Terang di Musim Libur, Diskon Tarif Listrik 50% Juni-Juli 2025 Dihapus karena Anggaran Telat
BACA JUGA:Fakta-fakta Dosen Kampus Islam Madura Meninggal di Gurun saat Terobos Haji Ilegal
SM Tinggalkan 2 Anak Yatim dan Utang
Junaidi menegaskan kondisi keluarga SM saat ini benar-benar tak mampu.
Mirisnya, SM disebut kini telah meninggalkan dua anak yatim.
Ditambah, kata Junaidi, sang dosen kampus Islam di Pamekasan itu, juga meninggalkan utang hingga ratusan juta.
Sehingga katanya kondisi keluarga SM saat ini hanya bisa pasrah saja.
BACA JUGA:Wali Kota Bima Singgung Pendidikan jadi Pilar Utama Wujudkan SDM Ungul
Sumber: